"Ole bukan seorang pembunuh di area penalti lawan tapi ia memang memiliki gaya bermain fleksibel dan dapat mengambil banyak peran dalam skema serangan,"
Coach Justin mengungkapkan bahwa Ole Romeny punya nilai tambah yakni bahwa ia menimba ilmu sepak bola di akademi sepak bola Belanda, "Namun, itu tidak berarti ia akan bersinar dengan Timnas Indonesia," kata coach Justin.
Mengutip dari data Transfermarkt, striker 24 tahun itu bisa ditempatkan sebagai stiker murni, winger bahkan gelandang serang.
Di NEC Nijmegen, Ole mencetak 12 gol dan 8 assist dari 77 match. Sedangkan saat di FC Emmen, ia mencetak 14 gol dan 5 assist dari 51 pertandingan.
Sementara di klub anyarnya, Oxford United, Ole baru mencatatkan 4 pertandingan dan belum bisa mencetak gol serta assist.
Selain itu, dari 4 laga bersama Oxford United, ia tidak pernah bermain full 90 menit. Total Ole Romeny mencatat hanya 49 menit di 4 laga Oxford.
Selain itu, Ole Romeny sempat mengungkapkan empat posisi di lini depan yang cocok untuk dirinya tempati.
Hal itu dia sampaikan saat resmi berseragam oxford United, tetapi juga jelas juga bisa diterapkan di Timnas Indonesia.
“Aku nyaman bermain di segitiga sayap kiri, striker, dan nomor 10. Itu area favoritku," ujar Ole Romeny dikutip Suara.com dari Oxford Mail.
Baca Juga: Habis Talajic, Terbitlah Ivankovic! Pelatih China Jemawa Kalahkan Timnas Indonesia
Meski lebih sering bermain sebagai winger kanan di FC Utrecht, Romeny menegaskan dirinya tetap bisa berkontribusi dalam berbagai peran di lini serang, termasuk sebagai ujung tombak.
"Aku bisa bermain di kanan dan masuk ke kotak penalti untuk menciptakan peluang. Tapi jika ditanya posisi terbaik, aku lebih suka di kiri, tengah, atau striker," tambahnya.