Suara.com - Kekalahan Leicester City 0-1 dari Liverpool di pekan ke-33 Liga Inggris membuat klub berjuluk The Foxes itu resmi terdegradasi ke Divisi Championship di musim depan.
Perjalanan anak asuh Ruud van Nistelrooy di Liga Inggris 2024/2025 sangat buruk. Dari 33 pertandiingan, Leicester City hanya mampu meraih 4 kemenangan, 7 hasil imbang dan alami 23 kekalahan.
Jamie Vardy dkk sejak awal musim ini sudah menjalani dengan hasil sangat buruk. Di pekan pertama, Leicester City hanya menahan imbang 1-1 melawan Tottenham.
Setelah itu, Leicester City tak mampu meraih kemenangan di pekan-pekan berikutnya. Baru pada pekan ke-7, Leicester City baru meraih kemenangan perdana.
Di pekan ke-7 itu, Leicester City meraih kemenangan 1-0 atas Bournemouth. Kemenangan ini berlanjut di pekan ke-8 saat The Foxes mengalahkan Southampton 3-2.
Kemenangan jadi hal yang sulit diraih oleh tim yang sukses menjadi juara Liga Inggris musim 2015/2016.
Setelah mengalami tiga kekalahan beruntun dari pekan ke-10 hingga 13, Leiceste City meraih kemenangan saat melawan West Ham pada 3 Desember 2024.
Namun kondisi itu tak lantas membuat Leicester City bangkit, malah makin terpuruk. The Foxes kemudian menelan 7 kekalahan beruntun.
Di pertengahan Januari 2025, Leicester City meraih kemenangan keempat di musim ini dengan mengalahkan Tottenham Hotspur.
Baca Juga: Liverpool Diambang Juara Liga Inggris, Arne Slot: Ini Momen yang Istimewa
Setelahnya Leicester City menelan 8 kekalahan beruntun. Kondisi yang membuat mereka semakin terbenam di zona degradasi Liga Inggris.
Sejak terpuruk di November 2024, manajemen Leicester mencoba untuk melakukan penyegaran di jajaran tim pelatih.
Steve Cooper digantikan oleh Ben Dawson yang menjadi caretaker. Tugas Dawson sebagai caretaker berakhir setelah manajemen menunjuk eks bomber Manchester United, Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih.
Terhitung melatih sejak 1 Desember 2024, van Nistelrooy hanya mempersembahkan 3 kemenangan untuk Leicester City.
Tak hanya itu selama dilatih oleh van Nistelrooy, Leicester City dari 22 pertandingan hanya mencetak 15 gol dan kebobolan 47 gol. Miris.
Lantas apa yang membuat mantan juara Liga Inggris 9 tahun lalu itu sampai terdegradasi?