Fakta Mengejutkan: Kakek Pascal Struijk Terkait Insiden Berdarah Hotel Yamato Surabaya

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 24 April 2025 | 02:00 WIB
Fakta Mengejutkan: Kakek Pascal Struijk Terkait Insiden Berdarah Hotel Yamato Surabaya
Fakta Mengejutkan: Kakek Pascal Struijk Terkait Insiden Berdarah Hotel Yamato Surabaya [Instagram Pascal Struijk]

Suara.com - Ada fakta mengejutkan tentang kakek pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk. Bek Leeds United itu dirumorkan akan dinaturalisasi oleh PSSI dan bakal membela Timnas Indonesia.

Pascal Struijk merupakan anak pasangan Frans Struijk dan Francis Weydemuller. Struijk anak kedua dari tiga bersaudara.

Struijk sempat mengatakan kakek dan neneknya datang ke Belgia dari Indonesia. Struijk dalam wawancara dengan media Belanda mengatakan bahwa kakek dan neneknya pergi meninggalkan Hindia Belanda.

Darah Indonesia Pascal Struijk berasal dari sang ibu, Francis Weydemuller. Francis memiliki ayah bernama Peter Weydemuller. Peter kemungkinan besar memiliki istri orang Belanda yang bernama Hedy van Ligten-Lubeck.

Sosok Peter Weydemuller ini cukup aktif bermain sosial media, Facebook. Dari unggahan sejumlah fotonya ini, terkuak kaitan antara kakek Pascal Struijk ini dengan insiden berdarah Hotel Yamato di Surabaya pada 19 September 1945.

Fakta Mengejutkan: Kakek Pascal Struijk Terkait Insiden Berdarah Hotel Yamato Surabaya [FB Peter Weydemuller.]
Fakta Mengejutkan: Kakek Pascal Struijk Terkait Insiden Berdarah Hotel Yamato Surabaya [FB Peter Weydemuller.]

Insiden hotel Yamato merupakan bagian dari perjuangan arek Suroboyo mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Insiden hotel Yamato berawal dari aksi sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh WVC Ploegman mengibarkan bendera Belanda di atap hotel Yamato.

Aksi ini membuat geram pemuda Surabaya. Sejumlah pejuang Indonesia, Soedirman dan Haryono mencoba berunding dengan Ploegman agar menurunkan bendera Merah Putih Biru.

Namun perundingan itu gagal. Ploegman seperti dilansir dari berbagai sumber kemudian tewas dalam perkelahian dengan arek Suroboyo.

Baca Juga: Foto Kakek Pascal Struijk: Pernah Sekolah di SMAN 6 Surabaya, Pacari Jebolan UNPAD

Aksi ini kemudian diikuti dengan kemarahan massa yang selanjutnya berhasil merobek bagian biru bendera Belanda dan mengibarkan bendera Merah Putih.

Nah sosok Ploegman ini diduga merupakan rekan dari kakek Pascal Struijk. Hal ini terkuak dari unggahan foto Peter Weydemuller.

Pada 2022, Peter unggah lawas ia bersama rekan-rekannya saat bersekolah. Di foto tersebut, terlihat sejumlah siswa dan siswi menggunakan sepeda onthel.

Foto ini kemudian dikomentari oleh rekan kakek Pascal Struijk. Rekan dari Peter mengatakan bahwa ia mengirim potongan surat kabar dari Indonesia yang berisikan soal teman mereka, Eugene dan Liesbeth Ploegman.

"Saya mengirimkan sepotong pesan dari surat kabar Indonesia tentang teman kita, Eugene dan Liesbeth Ploegman di halaman depan," tulis rekan Peter Weydemuller.

Komentar dari rekannya itu kemudian dijawab Peter tentang insiden berdarah hotel Yamato.

"Itu benar, Wim Ploegman yang terbunuh saat pengibaran bendera Merah Putih di atas hotel Oranje," tulis kakek Peter Struijk menggunakan bahasa Belanda.

Di akun Facebook miliknya, Peter Weydemuller menuliskan statusnya yakni berpacaran dengan seorang wanita asal Surabaya bernama Ineke van den Brink.

Potret Kakek Pascal Struijk: Pernah Sekolah di SMAN 6 Surabaya Kini Pacaran dengan Jebolan UNPAD [Facebook Peter Weydemuller]
Potret Kakek Pascal Struijk: Pernah Sekolah di SMAN 6 Surabaya Kini Pacaran dengan Jebolan UNPAD [Facebook Peter Weydemuller]

Sosok Ineke van den Brink ini di akun miliknya menuliskan bahwa ia berasal dari Surabaya, Jawa Timur dan sempat berkuliah di Universitas Padjajaran (UNPAD).

Yang tidak kalah menarik, kakek Pascal Struijk pada akun miliknya menuliskan bahwa ia juga berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, di kolom keterangan pendidikan, Peter Weydemuller menuliskan pernah belajar di SSV Soerabaja.

Dikutip dari flipbuilder, SSV Soerbaja merupakan sekolah negara setingkat Sekolah Dasar dengan nama Soerabaja Simpangsche Meisjesschool atau sekolah Soerabaja Simpang, sekolah khusus SMAN 6 Surabaya.

Kakak Pascal Struijk Main di Level Amatir

Pascal Struijk ternyata memiliki seorang kakak yang juga berkarier di dunia sepak bola.

Namun nasib keduanya berbeda. Kakak Pascal Struijk bernama Kasper Struijk. Jika sang adik bermain di Liga Inggris bersama Leeds United, Kasper justru berkarier di level amatir.

Usia Pascal Struijk dan Kasper hanya selisih satu tahun. Kasper pada 2022 tercatat bermain di klub amatir kasta keempat Belanda, SEV yang berbasis di kota Leidschendam, Belanda.

Sama seperti Pascal, Kasper Struijk juga bermain di posisi sebagai bek tengah.

Tak hanya bermain di level tarkam Belanda, bahkan klub yang dibela oleh kakak Pascal Struijk itu pada November 2022 berada di dasar klasemen dengan mengalami banyak kekalahan.

Diakui oleh Kasper, sang adik punya ambisi lebih besar untuk jadi pemain profesional. Pascal Struijk kata Kasper akan sangat marah jika tim yang dibelanya mengalami kekalahan.

Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran [Instagram Pascal Struijk]
Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran [Instagram Pascal Struijk]

"Keinginan saudara saya untuk menang selalu lebih besar. Dia bisa sangat marah jika kalah, tetapi saya tidak begitu peduli dengan menang atau kalah," ucap Kasper seperti dilansir dari AD.NL, Rabu (23/4).

Kasper mengakui bahwa ambisinya di sepak bola yang tidak besar membuat kariernya di lapangan hijau jauh tertinggal dari sang adik.

"Jika saya sendiri benar-benar punya ambisi, mungkin ceritanya akan berbeda. Saya pernah magang di sejumah klub profesional tetapi semuanya sia-sia," cerita Kasper.

Kasper lebih lanjut menceritakan saat kecil, keduanya sama-sama sudah jatuh cinta pada sepak bola. Bakat Kasper kemudian lebih dulu dilirik oleh pemandu bakat.

"Pascal baru berusia 3 tahun. Dia hanya menendang bola sama seperti saya. Tetapi ia kemudian tidak diizinkan ke Forum Sport dan Wilhelmus karena usianya," kata Kasper.

"Untungnya ia berhasil dengan Nel van Lochem. Itu akhirnya membuat ia pergi ke ADO di usia muda. Setelah itu, ia juga bermain di Ajax dan sekarang bermain di Liga Inggris. Saya sangat bangga, apalagi ia sempat mengikuti seleksi masuk tim nasional Belanda," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI