Jay Idzes: Semua Masih Mungkin Terjadi

Selasa, 29 April 2025 | 08:14 WIB
Jay Idzes: Semua Masih Mungkin Terjadi
Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, tetap menunjukkan semangat juang tinggi bersama klubnya, Venezia, meskipun baru saja mengalami kekalahan 0-2 dari raksasa Serie A, AC Milan. [Dok. IG Jay Idzes]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, tetap menunjukkan semangat juang tinggi bersama klubnya, Venezia, meskipun baru saja mengalami kekalahan 0-2 dari raksasa Serie A, AC Milan. Kekalahan yang terjadi di Stadion Pier Luigi Penzo pada Minggu (27/4) sore WIB ini memang membuat posisi Venezia semakin kritis di papan bawah klasemen. Namun, Idzes mengingatkan bahwa peluang untuk bertahan di kasta tertinggi Liga Italia masih terbuka lebar.

Melalui unggahan di media sosial pribadinya, Jay Idzes membagikan pandangannya tentang situasi terkini Venezia.

Bek berusia 24 tahun itu menyampaikan keyakinannya bahwa dengan empat laga tersisa, segala kemungkinan masih bisa terjadi, asalkan tim tetap berjuang hingga peluit akhir musim dibunyikan.

Pemain timnas Indonesia, Jay Idzes dipantau Torino. (Instagram/@jayidzes)
Pemain timnas Indonesia, Jay Idzes dipantau Torino. (Instagram/@jayidzes)

"Empat pertandingan tersisa di mana semuanya masih mungkin terjadi. Mari terus berjuang bersama, sampai akhir," kata Jay Idzes dikutip dari Instagram pribadinya.

Pada pertandingan melawan AC Milan, Jay Idzes kembali dipercaya mengenakan ban kapten dan tampil sebagai starter di posisi bek tengah.

Bermain dalam formasi tiga bek, Idzes berupaya keras menjaga lini pertahanan Venezia tetap solid meski mendapat tekanan bertubi-tubi dari lini serang Milan.

AC Milan membuka keunggulan cepat melalui gol Christian Pulisic pada menit kelima. Namun setelah gol tersebut, Venezia memperlihatkan perlawanan sengit.

Jay Idzes tampil menonjol dengan beberapa kali menggagalkan peluang emas Milan, menunjukkan ketenangan serta kecerdikan membaca serangan lawan.

Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes. (instagram.com/@jayidzes)
Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes. (instagram.com/@jayidzes)

Sayangnya, perjuangan keras Venezia harus berakhir pahit setelah Santiago Gimenez menggandakan keunggulan Milan di menit ke-90+6.

Baca Juga: Pascal Struijk Tak Ada di Skuat Leeds United, ke Indonesia Urus Naturalisasi?

Akibat kekalahan ini, Venezia kini menempati peringkat ke-18 klasemen sementara Serie A dengan raihan 25 poin dari 34 laga.

Mereka berada dalam zona degradasi bersama Empoli yang juga mengumpulkan 25 poin, serta Monza yang hanya memiliki 15 poin.

Kondisi ini membuat perjuangan Venezia di sisa musim menjadi sangat krusial. Empat pertandingan tersisa menjadi penentu nasib klub asal kota kanal ini, apakah akan bertahan di Serie A atau harus rela turun kasta ke Serie B musim depan.

Melihat daftar lawan yang menanti, perjuangan Venezia dipastikan tidak akan mudah. Torino dan Fiorentina dikenal memiliki pertahanan kuat, sementara Juventus jelas menjadi tantangan berat di laga terakhir. Satu-satunya peluang emas Venezia mungkin ada saat melawan Cagliari, yang saat ini juga masih berjuang menghindari degradasi.

Klasemen Bawah Serie A hingga 28 April 2025:

Hellas Verona – 32 poin

Parma – 31 poin

Cagliari – 30 poin

Lecce – 27 poin

Venezia – 25 poin

Empoli – 25 poin

Monza – 15 poin

Perolehan poin yang cukup ketat di papan bawah membuka banyak kemungkinan perubahan klasemen dalam beberapa pekan ke depan. Kemenangan di satu laga bisa sangat menentukan, bahkan bagi klub-klub yang saat ini berada di posisi ke-16 atau ke-17.

Dalam dunia sepak bola, kisah dramatis perjuangan bertahan di liga teratas sudah sering terjadi. Banyak tim yang sempat terpuruk akhirnya bisa bangkit berkat semangat juang hingga detik terakhir musim.

Jay Idzes dan rekan-rekannya di Venezia tampaknya memahami hal ini, sebab mereka bertekad menjaga asa bertahan di Serie A tetap hidup.

Sebagai informasi tambahan, Jay Idzes bergabung dengan Venezia pada musim panas lalu dan langsung dipercaya menjadi bagian penting dalam skuad utama. Kepemimpinannya di lapangan, meski usianya masih tergolong muda, menjadi modal berharga bagi Venezia untuk melewati masa-masa sulit ini.

Jika mampu memaksimalkan laga-laga tersisa dengan hasil positif, bukan tidak mungkin Venezia bisa bertahan dan membuka peluang lebih baik untuk musim depan. Dukungan suporter dan konsistensi performa tim akan menjadi kunci utama dalam perjuangan berat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI