“Saya diberitahu soal pemecatan pukul 09.40 dan pada pukul 12.00 diumumkan pelatih baru akan datang. Itu sungguh tidak masuk akal,” ujar Shin seperti dilansir Yonhap TV.
Keputusan ini diumumkan dalam konferensi pers bertajuk “Rencana Baru 2025” yang digelar oleh PSSI.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan bahwa pergantian pelatih dilakukan demi peningkatan efektivitas strategi, komunikasi, serta implementasi program jangka panjang Timnas Indonesia.
Menurut Erick, PSSI membutuhkan sosok pelatih yang lebih menyatu dengan karakter pemain dan sistem yang tengah dibangun. Proses administratif pun telah rampung dan menandai berakhirnya perjalanan Shin Tae-yong bersama skuad Merah Putih.
Lima Tahun Penuh Pencapaian
Meski pemecatan tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air, Shin Tae-yong tetap menunjukkan sikap profesional.
Ia menerima keputusan itu dengan lapang dada dan mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian selama lima tahun melatih Indonesia.
Di bawah asuhannya, Timnas Indonesia mencatat sejarah penting—lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia serta tampil di Piala Asia untuk tim senior dan U-23.
Pencapaian ini menjadi bukti konkret bahwa kepemimpinan Shin memberi dampak besar dalam transformasi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Suruh Pergi Yuran Fernandes: Jangan Cari Makan di Sini
“Saya bangga pada diri saya sendiri karena saya telah tinggalkan pondasi yang kuat dalam sepak bola Indonesia," ungkap Shin Tae-yong selepas pemecatan.
Kini, tongkat estafet kepelatihan telah berpindah ke tangan Patrick Kluivert. Publik Indonesia menanti seperti apa arah baru yang akan dibawa sang pelatih asal Belanda. Meski Shin telah pergi, warisan yang ia tinggalkan akan tetap menjadi fondasi kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam