Suara.com - PSIS Semarang resmi jadi tim pertama di BRI Liga 1 2024/2025 yang terdegradasi.
Kepastian tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu terdegradasi musim ini setelah hasil imbang 1-1 Semen Padang melawan Persebaya.
PSIS yang menempati juru kunci dengan poin 25 tidak bisa lagi mengejar perolehan poin Semen Padang dengan 32 poin dengan hanya menyisakan dua pertandingan.
Sebelum kepastian terdegradasi, PSIS di pekan ke-32 menelan kekalahan kali keempat. Dari pekan ke-29, Riyan Ardiansyah dkk selalu kalah.
Jika merujuk pada catatan selama 32 pekan BRI Liga 1 2024/2025, Laskar Mahesa Jenar memulai start dengan buruk.
Persita Tangerang jadi tim pertama yang mengalahkan PSIS.
![PSIS Resmi Degradasi, Bruno Silva: Ketidakadilan Padaku Dibayar Lunas [Instagram PSIS]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/12/36607-psis.jpg)
Menjamu Persita di Stadion Moch. Soebroto, 11 Agustus 2024, PSIS menelan kekalahan 0-1 dari Persita.
Pelatih PSIS saat itu Gilbert Aguis yang memainkan formasi 3-4-3 dibuat tak berkutik oleh taktik 4-3-3 milik pelatih Persita, Fábio Lefundes.
Gol tunggal kemenangan Persita tercipta di menit ke-83 lewat aksi Sandro Embalo memanfaatkan asisst dari Sin-young Bae.
Baca Juga: PSIS Resmi Degradasi, Bruno Silva: Ketidakadilan Padaku Dibayar Lunas
PSIS kemudian coba bangkit di pekan kedua dan ketiga. Hasilnya mereka meraih dua kemenangan beruntun atas Persis dan PSBS Biak.
Nahas setelah itu mereka puasa kemenangan sampai pekan ke-11. Dari pekan keempat sampai kesepuluh, PSIS menelan 6 kekalahan dan 1 kali imbang.
Dari 10 pekan pertama, gawang PSIS sudah dibobol sebanyak 12 gol dan mereka hanya mencetak 5 gol.
PSIS kemudian sempat tak terkalahkan di empat pertandingan berunntu dari pekan ke-11 hingga 14.
Posisi mereka di klasemen BRI Liga 1 pun sempat naik ke peringkat ke-13.
Kondisi PSIS ini semakin diperparah dengan sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA.
PSIS masuk ke daftar FIFA Registration Ban List alias Daftar Larangan Registrasi FIFA.
Menurut CEO PSIS, Yoyok Sukawi, hal ini tak lepas dari aduan eks bek mereka, Flavio Beck Junior.
Tak hanya aduan dari Flavio, April 2025, PSIS dijatuhi hukuman larangan melakukan transfer untuk tiga periode.
Sanksi yang berikan kepada tim yang berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut berlaku mulai 2 April 2025.
Kuat dugaan sanksi ini karena aduan Evandro Brandao, eks pemain PSIS terkait masalah tunggakan gaji.
Periode 2024 ditutup PSIS dengan hanya meraih hasil imbang dari Barito Putera. Posisi PSIS saat itu masih di peringkat ke-13.
Awal 2025 dibuka PSIS kembali dengan hasil minor.
Persita jadi salah satu tim yang mampu kalahkan PSIS di laga kandang dan tandang. Di laga kandang, Persita pecundangi PSIS dengan skor 2-1 di pekan ke-18.
Pekan ke-28, PSIS masuk ke zona merah degradasi. Hasil imbang melawan Persik membuat Laskar Mahesa Jenar berada di peringkat ke-16.
Posisi itu 'sukses' dipertahankan PSSI selama tiga pekan. Di pekan ke-31, posisi mereka berada di posisi ke-17 hingga akhirnya berada di juru kunci pada pekan ke-32 setelah dikalahkan PSS 1-2.
PSIS Pecat Gilbert Agius
Pada April 2025, PSIS buat langkah mengejutkan dengan memecat Gilbert Agius.
Tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar itu resmi mengakhiri kontrak kerja sama dengan pelatih Gilbert Agius yang telah dibangun selama dua tahun tiga bulan.
Manajemen mengambil keputusan untuk mengakhiri kontrak Gilbert Agius dikarenakan hasil selama BRI Liga 1 2024/2025.
![Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius. [Instagram @psisofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/29/59909-pelatih-psis-semarang-gilbert-agius.jpg)
Manajemen PSIS pun mengucapkan terima kasih atas dedikasi Gilbert Agius selama ini dan berharap pelatih asal Malta ini diberi kesuksesan kedepannya.
Atas keputusan ini, manajemen PSIS akan menunjuk Muhammad Ridwan sebagai caretaker PSIS di sisa kompetisi BRI Liga 1 2024/25.
"Hari ini kami mengambil keputusan untuk memberhentikan coach Gilbert karena hasil yang tidak sesuai harapan," kata Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, Agung Buwono dalam rilis yang diterima, Selasa (29/4/2025).
"kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi coach Gilbert selama ini. Di sisa musim ini, coach Ridwan akan menjadi caretaker PSIS," ujar dia.
Gilbert Agius mengatakan timnya dihadapkan situasi sulit usai kalah 2-5 dari Borneo FC di pekan ke-30.
"Pertandingan yang sangat penting bagi kami sebenarnya, tapi kami tidak bermain sebagaimana mestinya utamanya di babak pertama ini," paparnya.
"Pastinya susah mengejar ketinggalan skor 4-0 di babak pertama. Namun di babak kedua ini, pemain menunjukkan reaksi yang bagus untuk mencetak gol," kata Gilbert.