Mees Hilgers bek timnas Indonesia berusia 24 tahun, memulai perjalanan sepak bolanya sejak dini di ASC Nieuwland.
Itu merupakan klub yang menjadi tempat awal dirinya menimba ilmu sepak bola.
Saat berusia empat tahun, Mees Hilgers sudah memulai karier sepak bolanya di klub tersebut.
“Saya berusia empat tahun saat memulai di sini, ASC Nieuwland,” ungkap pemain keturunan Manado ini.
Selama di ASC Nieuwland, Mees Hilgers sangat menikmati setiap momen bermain sepak bola.
Bahkan, orang tuanya mulai menyadari bakat besar yang dimilikinya.
“Saya selalu menikmati bermain sepak bola, jadi saya mulai di sini (ASC Nieuwland),” ujar pemain yang kini membela FC Twente ini.
Melihat kemampuannya yang berkembang pesat, orang tuanya pun sadar bahwa Mees memiliki potensi luar biasa dalam dunia sepak bola.
"Saya cepat naik (kelompok umur) di tim ini. Jadi orang tua saya menyadarai saya pandai bermain sepak bola," tambahnya.
Baca Juga: Ole Romeny Contoh Sukses, Oxford United Bidik Pemain Keturunan Lagi
Saat membela ASC Nieuwland, posisi Mees adalah bek tengah. Namun, perjalanan kariernya berubah ketika ia pindah ke Sparta Nijkerk.
“Dari usia empat tahun saya bermain sebagai bek tengah. Lalu saya pindah ke Sparta Nijkerk,” ujar Hilgers.
Di Sparta Nijkerk, posisi permainan Mees Hilgers berubah drastis.
Saat berusia sekitar delapan tahun, ia mulai bermain sebagai pemain nomor sepuluh, sebuah peran yang mengharuskannya menjadi playmaker.
“Saat berusia delapan tahun, kurasa saat itu, saya (bermain) di nomor sepuluh. Orang mungkin tidak menyangka sekarang, tapi saat itu saya sangat suka menggiring bola dan mencetak gol,” kenangnya.
Berkat bakatnya, Mees direkrut oleh FC Twente. Menariknya, klub ini awalnya memintanya untuk bermain sebagai playmaker.