Perbandingan Peringkat Liga Indonesia vs Saudi Pro League usai Disamakan oleh Media Vietnam

Irwan Febri Suara.Com
Minggu, 18 Mei 2025 | 20:32 WIB
Perbandingan Peringkat Liga Indonesia vs Saudi Pro League usai Disamakan oleh Media Vietnam
Kolase N'Golo Kante dan David da Silva. (Dok. SPL dan LIB)

Suara.com - Proposal PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menambah kuota menjadi sebelas pemain asing pada BRI Liga 1 musim depan membuat kompetisi di tanah air dibanding-bandingkan dengan Saudi Pro League.

Berbagai respons muncul seusai wacana penambahan kuota pemain asing itu bergulir. Bahkan, meski masih sebatas proposal, media-media Vietnam juga turut memberikan sorotan terhadap rencana penggunaan 11 pemain asing di BRI Liga 1 musim depan itul.

Menurut media ZNews, regulasi semacam ini bisa membuat Liga Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemain asing terbanyak. Pasalnya, saat ini Thailand yang punya regulasi lebih longgar pun hanya mengizinkan 10 pemain asing.

"Di Asia, hanya Saudi Pro League yang mengizinkan setiap klub mendaftarkan 10 pemain di antara 25 pemain mereka. Namun dari jumlah itu hanya 8 yang diizinkan untuk bermain," bunyi ulasan ZNews.

Setelah dibanding-bandingkan dengan Saudi Pro League, sebetulnya bagaimana komparasi peringkat antara Saudi Pro League dengan Liga Indonesia? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.

Perbandingan Kalah Jauh

Cristiano Ronaldo Terancam Tanpa Trofi Lagi! Al Nassr Tersingkir dari Semifinal Liga Champions Asia. [Dok. IG Al Nassr]
Cristiano Ronaldo Terancam Tanpa Trofi Lagi! Al Nassr Tersingkir dari Semifinal Liga Champions Asia. [Dok. IG Al Nassr]

Sebagai kompetisi yang juga mengizinkan jumlah penggunaan pemain asing yang tinggi, Saudi Pro League memang akhirnya bisa merasakan dampak positif jika melihat peringkat kompetisinya di level Asia.

Sebab, Arab Saudi tak hanya menduduki peringkat teratas untuk kompetisi Regional Barat atau West Region di Asia. Mereka juga bisa merajai seluruh kompetisi di Asia, termasuk dibandingkan Regional Timur.

Dilansir dari situs Footy Rangkings, Saudi Pro League saat ini bisa berada di puncak klasemen dalam pemeringkatan kompetisi-kompetisi di Asia. Mereka setidaknya mengumpulkan total 119.957 poin.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!

Jumlah ini tentu lebih tinggi ketimbang negara-negara dengan kompetisi apik di Asia lainnya seperti Jepang yang berada di peringkat kedua (107.663 poin), serta Korea Selatan di peringkat ketiga (90.982 poin).

Peringkat Buruk Liga 1

Potret duel Persib Bandung vs PS Barito Putera dalam pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)
Potret duel Persib Bandung vs PS Barito Putera dalam pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)

Sementara itu, Indonesia  termasuk sebagai negara dengan kualitas kompetisi yang buruk di level Asia. Pasalnya, saat ini kompetisi Liga Indonesia hanya bisa menduduki peringkat ke-25 saja dengan koleksi 18.653 poin.

Posisi itu berkaitan dengan penempatan peringkat kompetisi Indonesia di seluruh negara Asia. Namun, jika kategorinya di level Regional Timur, peringkat Liga Indonesia berada di posisi ke-11 klasemen.

Jika situasi semacam ini bertahan, Indonesia hanya bisa mengirimkan satu perwakilan saja di AFC Champions League Two (ACL2) dan satu negara di AFC Challenge League (ACGL) pada musim 2025/2026.

Itulah gambaran bagaimana posisi kompetisi Liga 1 Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan liga-liga top Asia lainnya, termasuk Saudi Pro League yang kini menjadi salah satu kompetisi paling bergengsi di kawasan Asia, bahkan mulai mendapat perhatian global.

Wacana penambahan kuota pemain asing hingga sebelas pemain dalam satu tim di BRI Liga 1 tentu menjadi sorotan tajam.

Banyak pihak mulai membandingkan secara langsung dengan strategi Saudi Pro League, yang sukses mendatangkan bintang-bintang dunia seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, hingga Neymar.

Namun yang kerap luput dari perhatian adalah bahwa keberhasilan Saudi Pro League bukan hanya soal jumlah pemain asing semata, tetapi juga soal peningkatan infrastruktur, manajemen klub yang profesional, serta visi jangka panjang untuk memajukan ekosistem sepak bola nasional mereka.

Sementara itu, Liga 1 Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas kompetisi, konsistensi jadwal, fasilitas stadion, serta sistem pembinaan usia dini.

Bahkan dengan jumlah pemain asing yang lebih banyak pun, belum tentu kualitas liga secara keseluruhan akan meningkat jika tidak diiringi dengan pembenahan menyeluruh di sektor lainnya.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI