Suara.com - Pemanggilan Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia untuk menghadapi China dan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai beragam reaksi.
Meski baru pulih dari cedera dan belum kembali tampil penuh bersama Borneo FC, pelatih Patrick Kluivert tetap memasukkannya dalam daftar skuad Garuda yang berisi 32 pemain.
Keputusan ini membuktikan bahwa Lilipaly masih menjadi sosok penting, tidak hanya karena pengalamannya, tapi juga kontribusi teknis yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Bahkan, absennya pemain berdarah Belanda itu sempat membuat lini serang Borneo FC menurun drastis di musim ini.
Meski usianya sudah menginjak 35 tahun, performa Lilipaly di level klub tetap menunjukkan kelasnya. Pada musim Liga 1 2023/2024, ia sukses mencetak 11 gol dan menyumbang 17 assist.
Musim ini pun ia tetap produktif meski baru bermain setengah musim—mencatatkan lima gol dan empat assist untuk Borneo FC.
![Stefano Lilipaly jadi kandidat kuat pengganti Ragnar Oratmangoen yang tengah sakit di lini depan Timnas Indonesia. Meski demikian, dia harus bersaing dengan para pemain lain yang secara usia lebih muda. [Dok. IG Timnas Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/20/92285-stefano-lilipaly-timnas-indonesia.jpg)
Statistik tersebut menegaskan bahwa Lilipaly masih menjadi motor utama dalam skema serangan timnya.
Ketajamannya tidak memudar, bahkan di usia yang bagi banyak pemain sudah memasuki senja karier.
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pengalaman dan tekniknya tetap relevan untuk level kompetisi tinggi.
Baca Juga: 3 Media Belanda yang Soroti Keputusan Simon Tahamata Gabung Timnas Indonesia
Salah satu keunggulan besar Lilipaly adalah kemampuannya bermain di berbagai posisi. Ia bisa beroperasi sebagai gelandang serang, winger kanan, maupun false nine.
Fleksibilitas ini menjadi aset penting, terutama dalam sistem permainan Patrick Kluivert yang cenderung adaptif dan dinamis.
Ketika menghadapi tim-tim kuat seperti China dan Jepang, kemampuan untuk bergeser posisi dan menyesuaikan strategi di lapangan akan sangat berguna.
Lilipaly bisa menjadi kunci dalam merespons tekanan serta mengisi celah di lini serang, terutama saat strategi utama tidak berjalan sesuai rencana.

Dari sisi pengalaman, Stefano Lilipaly merupakan pemain paling senior dalam skuad Timnas saat ini.
Debutnya bersama Merah Putih terjadi pada 2013 dan sejak itu ia menjadi langganan tim nasional di bawah berbagai pelatih—mulai dari Jacksen Tiago, Alfred Riedl, Luis Milla, Bima Sakti, Simon McMenemy, hingga Shin Tae-yong.