Penampilan apiknya bersama Timnas Indonesia membuktikan ia masih punya potensi besar untuk berkembang.
Kecepatan, agresivitas, dan mobilitas tinggi menjadi kekuatan utama Struick di lini depan.
"Rafael masih sangat muda dan memiliki potensi besar untuk berkarier lebih jauh," ujar perwakilan klub.
Langkah selanjutnya dari Struick sangat dinantikan, terutama oleh fans Timnas Indonesia.
Yang jelas, kepergiannya dari Brisbane bukan akhir, melainkan awal dari babak baru dalam perjalanan kariernya.
Lantas akan ke mana Struick setelah tak lagi main di Australia? Bermain di Liga 1 menjadi salah satu alternaif bagi Struick.
Karier Buruk Rafael Struick di Brisbane Roar
Sejak pindah dari ADO ke Brisbane Roar, harus diakui Rafael Struick mengalami karier buruk.
Meski begitu ia tetap mendapat panggilan untuk membela Timnas Indonesia.
Baca Juga: Lepas Pelatih Marcelo Rospide, Persik Kediri Sedang Evaluasi Besar-besaran?
Rafael Struick nyaris tidak pernah melewatkan pemanggilan Timnas Indonesia, meski penampilan di klub sedang tidak baik-baik saja.
Rafael Struick sudah jadi langganan Timnas Indonesia sejak masih ditukangi Shin Tae-yong.
Baru-baru ini, namanya juga masuk dalam list persiapan menatap laga lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
![Striker Timnas Indonesia, Rafael Struick tak diperpanjang kontraknya oleh Brisbane Roar. [Instagram @rafaelstruick]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/27/79707-rafael-struick.jpg)
Pada awal gabung ke Brisbane Roar, Struick sempat mendapat kepercayaan sebagai starter, termasuk ketika menghadapi Macarthur FC pada November 2024.
Namun, selepas kembali dari tugas negara, jam terbangnya merosot drastis. Sejak Januari 2025, ia hanya tampil tiga kali, tanpa satu pun bermain penuh, dan hanya mencatatkan 40 menit di atas lapangan hijau.
Lebih memprihatinkan, dalam tujuh laga terakhir Brisbane Roar, nama Struick bahkan tak tercantum dalam daftar pemain yang dibawa ke pertandingan.