Erick Thohir: Elkan Baggott Pernah Berjasa untuk Timnas Indonesia, Biarkan...

Jum'at, 30 Mei 2025 | 19:49 WIB
Erick Thohir: Elkan Baggott Pernah Berjasa untuk Timnas Indonesia, Biarkan...
Erick Thohir memastikan bahwa pintu timnas tidak akan tertutup bagi Elkan Baggott. [Dok. IG/@elkanbaggott]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan pesan kepada masyarakat pecinta sepak bola Indonesia untuk tetap menghormati keputusan pribadi Elkan Baggott terkait ketidakhadirannya bersama Timnas Indonesia. Pesan ini disampaikan di tengah sorotan tajam publik terhadap bek berusia 22 tahun tersebut yang tidak memperkuat Garuda sejak Piala Asia 2023.

Nama Elkan Baggott terakhir kali tercatat membela skuad Garuda saat Indonesia menghadapi Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023, yang digelar pada Januari 2024 lalu.

Setelah turnamen itu, ekspektasi sempat muncul bahwa sang pemain akan kembali memperkuat timnas dalam laga penting playoff Olimpiade kontra Guinea di Clairefontaine, Prancis.

Akankah Elkan Baggott tetap akan dipanggil atau justru tetap diabaikan oleh Patrick Kluivert dari tim Garuda? Mari menunggu bagaimana keputusan PSSI dan pelatih asal Belanda itu. (IG Elkan Baggott)
Akankah Elkan Baggott tetap akan dipanggil atau justru tetap diabaikan oleh Patrick Kluivert dari tim Garuda? Mari menunggu bagaimana keputusan PSSI dan pelatih asal Belanda itu. (IG Elkan Baggott)

Namun, kenyataan berkata lain karena ia batal bergabung tanpa keterangan yang gamblang.

Sejak saat itu, Elkan tidak lagi terlihat dalam skuad asuhan Shin Tae-yong, termasuk dalam rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Absennya sang bek menimbulkan beragam spekulasi, mulai dari konflik internal hingga masalah komitmen.

Apalagi, di level klub, Elkan tampil konsisten bersama Blackpool yang bermain di League One, kasta ketiga Liga Inggris.

Menyikapi polemik yang beredar, Erick Thohir menegaskan bahwa setiap pemain memiliki hak untuk menentukan prioritas kariernya, baik untuk tim nasional maupun klub.

Pengamat sepak bola Tanah Air, Haris Pardede atau Bung Harpa, menyebut masalah Elkan Baggott yang tak dipanggil Timnas Indonesia bukanlah perkara rumit seperti yang diklaim banyak pihak. (IG Elkan Baggott)
Pengamat sepak bola Tanah Air, Haris Pardede atau Bung Harpa, menyebut masalah Elkan Baggott yang tak dipanggil Timnas Indonesia bukanlah perkara rumit seperti yang diklaim banyak pihak. (IG Elkan Baggott)

Ia juga mengingatkan publik agar tidak langsung menghakimi atau memojokkan pemain, terlebih mereka yang sebelumnya pernah berkontribusi besar bagi Indonesia.

Baca Juga: Laga Hidup Mati: Indonesia vs Cina, Penentu Nasib Garuda di Kualifikasi Piala Dunia

"Masing-masing pemain punya pilihan. Ketika Elkan Baggott memprioritaskan untuk pribadi dan klubnya, kita tak boleh nyinyir. Tak boleh dzalim atau memojokkan dia. Elkan juga pernah berjasa untuk timnas kita. Biarkan mereka berkarier," kata Erick Thohir, Jumat (30/5/2025).

Dalam pandangan Erick, keputusan Elkan untuk memprioritaskan klub bukanlah sesuatu yang harus disesalkan, apalagi dijadikan bahan perundungan oleh suporter di media sosial.

Ia menekankan bahwa timnas selalu membuka pintu selebar-lebarnya untuk pemain yang siap kembali, termasuk Elkan, selama kebutuhan teknis dari pelatih memungkinkan.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi sikap pelatih Patrick Kluivert yang secara proaktif menjalin komunikasi dengan sang pemain, menunjukkan bahwa proses pemanggilan pemain tak hanya soal teknis, tetapi juga pendekatan personal yang manusiawi.

Kontribusi Elkan Baggott bagi Timnas Indonesia

Perlu diingat bahwa Elkan Baggott bukanlah sosok baru dalam skuad Merah Putih.

Ia telah mencatatkan penampilan penting sejak memperkuat timnas senior beberapa tahun lalu, bahkan menjadi salah satu pemain andalan dalam laga-laga internasional.

Keputusan untuk tidak tampil saat ini bukan berarti ia meninggalkan tim selamanya, tetapi bisa jadi bagian dari proses pembentukan karier jangka panjang yang seimbang antara klub dan negara.

Pemain diaspora seperti Elkan seringkali menghadapi dilema antara membela negara leluhur dan memenuhi tanggung jawab profesional di klub luar negeri. Hal ini juga dialami oleh banyak pemain dari negara-negara lain yang memiliki sistem serupa.

Oleh karena itu, penting bagi publik untuk memahami bahwa keputusan tersebut tidak selalu mencerminkan kurangnya nasionalisme, melainkan bentuk profesionalisme dan komitmen jangka panjang terhadap perkembangan karier masing-masing.

Pentingnya Suporter yang Mendukung, Bukan Menyerang

Dalam era digital seperti sekarang, suara netizen dapat membentuk opini publik dengan sangat cepat.

Sayangnya, tak sedikit pemain yang menjadi korban komentar negatif ketika keputusan mereka tidak sesuai harapan fans.

Dalam konteks Elkan, Erick Thohir menyerukan agar publik bijak dalam bersuara, dan menghargai pemain sebagai manusia yang memiliki kehidupan dan pertimbangan pribadi.

Kehadiran suporter seharusnya menjadi energi positif bagi perkembangan pemain, bukan tekanan yang menjatuhkan.

Apalagi dalam perjuangan Timnas Indonesia menuju level internasional yang lebih tinggi, sinergi antara federasi, pelatih, pemain, dan suporter menjadi kunci penting.

Masa Depan Elkan di Timnas Masih Terbuka

Erick Thohir memastikan bahwa pintu timnas tidak akan tertutup bagi Elkan Baggott. Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa semua keputusan harus sejalan dengan kebutuhan tim dan strategi pelatih.

Jika suatu saat Elkan siap kembali dan pelatih menyetujui, maka kembalinya sang pemain akan menjadi tambahan kekuatan penting bagi tim nasional.

Situasi ini menjadi pelajaran bagi publik bahwa sepak bola bukan hanya soal pertandingan di lapangan, tetapi juga menyangkut manajemen pemain, komunikasi, dan pemahaman bersama. Dengan menghormati keputusan setiap pemain, ekosistem sepak bola Indonesia bisa tumbuh lebih sehat dan profesional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI