Suara.com - China sangat serius menghadapi Timnas Indonesia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia vs China akan berlangsung pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Kemenangan jadi misi yang diemban oleh Timnas Indonesia ataupun China. Jelang partai Timnas Indonesia vs China, latihan anak asuh Branko Ivankovic diawasi langsung oleh ketua PSSI-nya China, Song Kai.
Song Kai yang juga menjabat wakil ketua Partai Komunis China datang langsung bersama wakil ketua PSSI-nya China, Xu Jiren saat pemain China menggelar latihan di Shanghai.
![Para pemain Timnas China saat menjalani latihan jelang menghadapi Timnas Indonesia. [163.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/63306-timnas-china.jpg)
Dilansir Suara.com dari Sina.com, Senin (2/6), Song Kai dan Xu Jiren duduk langsung di tribun penonton sambil terus mengawasi latihan pemain China.
"Hujan ringan mengguyur saat pemain China gelar sesi latihan. Ketua Asosiasi sepak bola China, Song Kai dan wakil ketua, Xu Jiren datang ke stadion untuk menyemangati para pemain," tulis laporan media China tersebut.
Masih dari sumber yang sama, para pemain tim nasional China akan berangkat ke Shanghai menuju Jakarta pada hari ini waktu setempat.
Tiga hari sebelumnya, pelatih Branko Ivankovic gelar latihan tertutup untuk memantabkan strategi melawan Timnas Indonesia.
Striker andalan China, Zhang Yuning mengaku pemusatan latihan sangat efektif. Ia pun mengaku siap untuk melawan Timnas Indonesia di SUGBK.
Baca Juga: China Punya Formasi Paten untuk Tumbangkan Indonesia di GBK, Seperti Apa?
"Baik menyerang ataupun bertahan, tim telah berlatih secara efektif dengan rutinitas teknis dan taktis," ucap Zhang.
Soal misi harus menang di markas Timnas Indonesia, Zhang berharap tekanan itu bisa dikelola dengan baik oleh ia dan rekan-rekannya.
"Saya berharap semua orang dapat mengubah tekanan dalam pertandingan tandang ini. Dan kemudian bersatu untuk tunjukkan apa yang telah dipelajari selama latihan," tegasnya.
"Kami telah tunjukkan rutinitas menyerang yang dibutuhkan oleh pelatih dalam latihan dan kami masih perlu beradaptasi. Salah satunya dalam skema bola mati," lanjut Zhang.
Pendukung Jepang Dukung Timnas Indonesia
Timnas Indonesia vs China akan jadi partai hidup mati bagi kedua tim untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Namun jelang partai krusial ini, pihak China ditudin melakukan provokasi kepada Jepang. Media China beberapa waktu lalu menuding Jepang melanggar etika.
Salah satu media China, Sohu menuliskan Jepang yang tidak diperkuat oleh 7 pemain kunci seolah mengalah demi keuntungan Timnas Indonesia.
"Sikap Jepang tidak hanya melanggar etika olahraga, tetapi juga menempatkan China dalam situasi yang sulit," ulas media China tersebut.

"Bahkan jika China memenangkan setiap pertandingan, itu tidak berarti apa-apa", sambung Sohu.
Tudingan sepihak media China mendapat respon keras dari publik Jepang. Para pendukung Jepang beramai-ramai menuliskan bahwa China di kondisi kesulitan mengalahkan Timnas Indonesia dan melempar kondisi itu ke Jepang.
"Jepang nampaknya kesulitan menang dari Timnas Indonesia dan melampiaskan amarahnya kepada Jepang tanpa alasan," tulis pendukung Jepang seperti dilansir dari laporan khan.co.kr, Senin (2/6).
"Sepak bola China penuh dengan korupsi dan pelanggaran dan mereka sekarang singgung soal etika," sambung pendukung Jepang yang lain.
"Lebih mudah bagi Timnas Indonesia kalahkan tim kelas satu China daripada mengalahkan tim kelas dua Jepang," timpal pendukung lain.
Menurut salah satu media China ada pelanggaran etika yang dilakukan oleh Jepang jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia.
Media China itu juga menuliskan bahwa publik di sana mengira bahwa Jepang akan membantu China di dua laga sisa ini. Namun hal itu tak sesuai kenyataan.
"Publik mengira bahwa Jepang akan membantu China menghalangi Timnas Indonesia dan melaju dengan sukses, tetapi mereka menghadapi situasi tak terduga,"
Masih dari sumber yang sama, keputusan Hajime Moriyasu tidak memanggil 7 pemain utama dianggap sebagai provokasi.