Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyinggung kekalahan dari China pada pertemuan sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ia menyebut hasil buruk tersebut terjadi bukan di bawah arahannya, mengingat kursi pelatih Timnas Indonesia saat itu masih diduduki Shin Tae-yong (STY).
"Kami mendiskusikan banyak hal tentang Timnas China. Kami menganalisis China dengan baik," kata Kluivert kepada awak media, di Jakarta, Senin(2/6/2025).

"Sayangnya kami tidak mendapatkan hasil [yang baik saat pertemuan pertama Oktober 2024lalu]. Saat itu saya tidak di sana," tambahnya.
Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu Timnas China dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025 pukul 20.45 WIB.
Kekalahan tipis 1-2 dari China di laga tandang sebelumnya di Qingdao, Oktober 2024, masih menjadi luka yang belum sepenuhnya sembuh.
Namun bagi Kluivert, masa lalu adalah pelajaran, dan kini saatnya Indonesia bangkit dengan semangat baru.
Dengan persiapan matang dan analisis mendalam, Kluivert optimistis bisa membalikkan keadaan di kandang sendiri.
Baca Juga: Tak Hanya Eliano Reijnders, 3 Bintang Dunia Ini Juga Pernah Absen karena Istri Melahirkan
Ia mengakui bahwa sejak awal dirinya dan tim pelatih sudah mendalami kekuatan China secara menyeluruh.
"Kami mendiskusikan banyak hal tentang China. Kami menganalisis China dengan baik," kata Kluivert kepada awak media, di Jakarta, Senin(2/6/2025).
Tak hanya analisis, Timnas juga menggelar pemusatan latihan di Bali pada 26-31 Mei 2025 untuk meningkatkan kekompakan tim.
Hasilnya, para pemain kini dinilai lebih siap, baik secara fisik maupun mental, untuk menghadapi laga krusial tersebut.
Kluivert menyadari pentingnya laga kontra China, terutama karena posisi Indonesia di klasemen belum sepenuhnya aman.
Dengan koleksi sembilan poin dan berada di peringkat keempat, Garuda masih bersaing ketat dengan Irak dan China dalam perebutan posisi runner-up.
"Sekarang pertandingan di kandang, kami punya kepercayaan diri. Kami menyusun tim dengan baik, percaya diri untuk meraih hasil baik melawan China," kata Kluivert.
“Sudah lama sejak kami bermain melawan China. Tentu saya tidak menyebut nama, tapi saya tahu secara umum bagaimana mereka bermain. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita bermain,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa dukungan penuh dari suporter di SUGBK bisa menjadi faktor pembeda.
Menurutnya, atmosfir stadion dan antusiasme masyarakat adalah kekuatan tambahan bagi timnya.
Saat ditanya soal pemain China yang paling diwaspadai, Kluivert enggan menyebutkan nama. Ia memilih fokus pada penguatan internal tim Indonesia agar bisa mengeksekusi strategi dengan maksimal.
Meskipun mengakui China sebagai lawan tangguh, Kluivert percaya diri bahwa pendekatan barunya akan membawa hasil positif.
Ia menargetkan tiga poin penuh untuk menjaga asa lolos ke putaran selanjutnya.
Setelah duel melawan China, tantangan besar lain telah menanti. Timnas Indonesia akan bertandang ke Jepang dan menghadapi tuan rumah di Suita City Stadium pada 10 Juni 2025.
Dua laga terakhir ini akan menjadi penentu apakah skuad Garuda mampu lolos otomatis, harus melalui babak playoff, atau bahkan tersingkir.
“Mereka yang harus melihat ke kami. Karena kami bermain di kandang, kami harus bermain dominan dan mereka yang harus berhati-hati ke kami,” tegas Kluivert.
“Kami tidak ingin meremehkan lawan tapi saya rasa China harus hati-hati dengan apa yang akan kami lakukan,” tambah eks pemain Barcelona hingga Ajax Amsterdam itu.