Patrick Kluivert kini menyadari pentingnya pendekatan yang lebih pragmatis.
Ia memilih untuk sementara waktu mengesampingkan ambisinya menerapkan filosofi total football demi hasil yang konkret.
“Kami harus hasilkan sesuatu yang positif dulu, baru bicara soal gaya main,” ujarnya. Ia mengakui bahwa meskipun filosofi bermain indah menjadi tujuan jangka panjang, saat ini Timnas Indonesia butuh kemenangan untuk menjaga asa.
Kluivert menegaskan bahwa hasil akhir lebih penting dari estetika permainan. “Tentu kalau bisa memainkan gaya kami, itu bonus untuk suporter,” katanya.
Namun ia kembali menekankan bahwa target utamanya adalah mengamankan tiga poin di kandang.
Terlebih, atmosfer dukungan penuh dipastikan akan mewarnai SUGBK karena seluruh tiket pertandingan sudah terjual habis.
Antusiasme publik menjadi bahan bakar semangat tambahan bagi Thom Haye dkk.
Laga ini pun menjadi ujian nyata bagi generasi baru Skuad Garuda yang tengah berkembang pesat.
Meski banyak pihak menilai bahwa komposisi pemain saat ini jauh lebih kompetitif dibanding generasi sebelumnya, tantangan dari China tetap harus dihadapi dengan kedisiplinan dan determinasi tinggi.
Baca Juga: Fans Timnas Indonesia Diminta Jangan Galak-galak ke Penggemar China, PSSI Singgung Sanksi FIFA
“Yang pertama adalah hasil, dan gaya permainan jadi yang kedua,” tegas Kluivert.
Kontributor : Imadudin Robani Adam