Ricky Kambuaya berhasil mencatat 2 gol dan 5 assist di Liga 1 musim ini. Namun kontribusinya tak hanya soal statistik.
Ia menunjukkan kemampuan sebagai gelandang box-to-box yang aktif membantu serangan dan bertahan.
Di timnas, Kambuaya bukanlah nama baru. Ia tampil apik saat melawan Bahrain pada Maret lalu, meski hanya sebagai pemain pengganti.
Kini, dengan absennya beberapa gelandang senior, peluang Kambuaya untuk mendapat menit bermain terbuka lebar.
Ia akan bersaing dengan nama-nama seperti Thom Haye, Joey Pelupessy, dan Ivar Jenner di lini tengah.
Namun mobilitas tinggi dan naluri menyerangnya bisa menjadi pembeda, terlebih jika Kluivert ingin mempercepat transisi dari bertahan ke menyerang.

Setelah absen karena cedera pada FIFA Matchday Maret lalu, Egy Maulana Vikri kembali masuk skuad dan punya kans besar tampil perdana di bawah pelatih anyar Timnas Indonesia.
Penampilannya di Liga 1 bersama Dewa United patut diapresiasi. Ia mencetak 11 gol dan 4 assist dari 24 penampilan — sebuah catatan terbaik sepanjang karier domestiknya.
Baca Juga: Optimis Gebuk China! Kluivert Bongkar Rahasia Persiapan Timnas Indonesia
Produktivitas ini menempatkannya sebagai salah satu pemain lokal tersubur musim ini.
Jika Kluivert membutuhkan pemain sayap yang bisa melakukan penetrasi, menciptakan peluang, sekaligus menembak langsung ke gawang, maka Egy adalah opsi yang sangat relevan.
Ia bisa menjadi alternatif ketika Rafael Struick atau Yakob Sayuri mengalami kebuntuan di sisi sayap.
Kehadiran Egy juga memberi fleksibilitas, mengingat gaya mainnya yang bisa beroperasi di berbagai posisi lini depan.
Kontributor: Aditia Rizki