Pergerakan tanpa bola Romeny, baik saat melebar ke sisi sayap maupun saat turun membantu lini tengah, kerap kali membingungkan pertahanan lawan.
Ini menjadi bukti bahwa pemain naturalisasi pun bisa menyatu dengan gaya permainan khas Indonesia yang cepat dan penuh dinamika.
![Pemain keturunan Timnas Indonesia, Ole Romeny. [Dok. KitaGaruda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/09/38157-pemain-keturunan-timnas-indonesia-ole-romeny.jpg)
Selain Romeny, dua pemain lokal juga mendapatkan perhatian khusus.
Ricky Kambuaya dan Yakob Sayuri disebut-sebut sebagai pilar penting dalam menjaga intensitas permainan.
Performa mereka sepanjang 90 menit dianggap mencerminkan semangat juang tinggi yang kini menjadi ciri khas Timnas Indonesia.
Peran ganda Ricky, yang aktif dalam bertahan maupun membangun serangan, menambah dimensi baru bagi lini tengah Garuda.
"Romeny bukan sekadar pencetak gol, ia juga memiliki naluri tajam dalam menciptakan ruang," tulis ESPN.
"Keduanya menunjukkan kerja keras luar biasa, membuktikan bahwa talenta lokal tetap menjadi tulang punggung penting dalam tim," tulis ESPN lagi.
ESPN dalam ulasannya mengapresiasi kemenangan ini sebagai buah dari kombinasi strategi matang, kedalaman skuad yang merata, serta semangat kolektif yang terus menyala.
Baca Juga: Timnas Indonesia Merana, Jepang Nobatkan Diri Sebagai Tim Terkuat di Grup C
Timnas Indonesia Ditekuk Jepang
Sayangnya di laga terakhir grup C, Ole Romeny dkk harus takluk dari Jepang dengan skor telak.
Timnas Indonesia mengakhiri matchday grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil buruk. Timnas Indonesia menyerah dengan skor 0-6 oleh Jepang.
Melawan Jepang di Suita City Football Stadium, Selasa (10/6/2025) sore WIB Timnas Indonesia dihancurkan dengan mencolok enam gol tanpa balas.
Enam gol kemenangan Jepang atas Timnas Indonesia dicetak oleh Daichi Kamada (15', 45'), Takefusa Kubo (19'), Ryoya Morishita (55'), Shuto Machino (58') dan Mao Hosoya (80').