Suara.com - Setelah Shin Tae-yong resmi tak lagi menakhodai Timnas Indonesia, dua pemain keturunan, Jim Croque dan Rafael Struick, mengalami nasib yang berbeda dalam perjalanan karier sepak bola mereka.
Keduanya pernah masuk dalam radar pelatih asal Korea Selatan tersebut, namun arah perkembangan karier mereka kini melaju ke jalur yang berseberangan.
Jim Croque, pemain muda berdarah Belanda-Indonesia, sempat menjadi salah satu pemain yang menjajal trial bersama Timnas Indonesia saat Shin Tae-yong masih menjabat sebagai pelatih kepala.
Ketika itu, nama Croque mulai mencuat sebagai salah satu calon pemain naturalisasi yang diharapkan bisa memperkuat skuad Garuda, khususnya di kelompok usia muda.
Namun meski telah beberapa kali mengikuti pemusatan latihan dan proses seleksi yang cukup ketat, pemain yang kini berusia 20 tahun itu belum pernah sekalipun mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dalam skuad resmi Timnas Indonesia, baik di level U-20 maupun senior.
Namanya kerap muncul di daftar pemain trial, namun tak pernah benar-benar masuk dalam rencana jangka panjang Shin Tae-yong.
Bahkan ketika Shin Tae-yong tak lagi berada di kursi pelatih kepala Timnas Indonesia, proses naturalisasi Jim Croque pun akhirnya dihentikan.
Ia dianggap gagal memenuhi ekspektasi yang diharapkan dan tidak mampu bersaing dengan pemain keturunan lain yang lebih dulu mendapat tempat di skuad Garuda, seperti Ivar Jenner, Justin Hubner, dan Rafael Struick.
Meskipun demikian, kegagalan masuk ke skuad Timnas Indonesia bukan berarti akhir dari perjalanan karier Jim Croque.
Baca Juga: Dirumorkan ke Klub Liga 1, Rafael Struick Justru Balik ke Den Haag
Justru, pemain muda ini kini membuka lembaran baru yang menjanjikan di dunia sepak bola Eropa.
Baru-baru ini, Croque dikabarkan telah resmi bergabung dengan NEC Nijmegen U-21, tim muda dari klub Eredivisie yang juga menjadi rumah bagi Calvin Verdonk, bek kiri Timnas Indonesia saat ini.
Meskipun hanya bermain di tim U-21 dan belum tampil di kasta tertinggi Liga Belanda, kesempatan ini tetap menjadi peluang emas bagi Croque untuk kembali membangun kariernya.
Terlebih, performanya musim lalu bersama SC Cambuur U-21 cukup mengesankan. Ia tampil dalam 27 pertandingan di berbagai kompetisi dan berhasil mencetak lima gol, angka yang cukup baik untuk pemain muda yang beroperasi di lini serang.
Langkah menuju NEC Nijmegen U-21 bisa menjadi batu loncatan penting bagi Croque, terutama jika ia mampu tampil konsisten dan menunjukkan perkembangan signifikan.
Dengan usia yang masih sangat muda dan pengalaman bermain di lingkungan kompetitif seperti Liga Belanda U-21, peluang untuk kembali menarik perhatian, baik dari klub senior maupun Timnas Indonesia, masih sangat terbuka.