Di sisi lain, Rafael Struick yang sebelumnya menjadi andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, justru sedang menghadapi fase karier yang tak menentu.
Setelah memperkuat Brisbane Roar di kompetisi A-League Australia sejak September 2024, Struick dikabarkan akan dilepas oleh klub tersebut. Artinya, mulai 1 Juli 2025 mendatang, ia akan berstatus sebagai pemain tanpa klub.
Situasi ini tentu mengejutkan, mengingat Struick merupakan pemain reguler dalam skuad Timnas Indonesia selama era Shin Tae-yong.
Ia dikenal sebagai pemain sayap yang eksplosif dan sempat tampil dalam sejumlah laga penting bersama skuad Garuda. Namun kini, masa depannya menjadi tanda tanya besar.
Beberapa kabar menyebutkan bahwa Struick tengah diminati oleh salah satu klub Liga 1 Indonesia. Meski belum ada kepastian, isu ini langsung menuai beragam reaksi.
Pasalnya, dengan usia yang masih 22 tahun dan latar belakang bermain di Eropa serta Australia, bergabung dengan klub Liga 1 justru dianggap sebagai langkah mundur dalam karier profesionalnya.
Tentu akan sangat disayangkan jika potensi besar yang dimiliki Rafael Struick tidak dimaksimalkan di level kompetisi yang lebih tinggi.
Namun di sisi lain, bermain di Liga 1 mungkin bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengembalikan kebugaran dan menit bermain, sebelum ia kembali mencoba peruntungan di luar negeri.
Kini, publik sepak bola Indonesia menanti dengan penuh rasa penasaran ke mana arah karier dua pemain keturunan ini akan berlabuh.
Baca Juga: Dirumorkan ke Klub Liga 1, Rafael Struick Justru Balik ke Den Haag
Jim Croque telah memulai kembali langkahnya di Belanda dengan semangat baru, sementara Rafael Struick berada di persimpangan penting yang akan menentukan masa depannya.
Kontributor: Eko