Suara.com - Tinggal hitungan hari, Timnas Putri Indonesia bakal memulai perjuangan di babak Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.
Sebagai tuan rumah Grup D, Garuda Pertiwi akan menjamu Chinese Taipei, Kirgistan, dan Pakistan di Indomilk Arena, Tangerang, mulai 29 Juni hingga 5 Juli 2025.
Laga ini krusial. Hanya satu tim dari tiap grup yang akan lolos ke putaran final di Australia.
Maka, predikat juara grup jadi harga mati bagi Indonesia bila ingin kembali tampil di ajang paling prestisius Asia untuk sepak bola wanita.
Timnas Putri Indonesia tercatat pernah lima kali mentas di Piala Asia Putri.
Prestasi terbaik terjadi pada 1977 dan 1986 saat mereka finis di peringkat keempat.

Setelah cukup lama absen dari level elite Asia, kesempatan sebagai tuan rumah menjadi peluang emas untuk bangkit.
Pelatih Satoru Mochizuki memimpin pemusatan latihan (TC) intensif di Jakarta demi menyiapkan skuad terbaik.
Tim juga kedatangan empat pemain keturunan yakni Iris Joska de Rouw, Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, dan Isa Guusje Warps yang langsung bergabung dalam latihan.
Baca Juga: Jelang Kualifikasi Piala Asia 2025, Timnas Putri Indonesia Incar Juara Grup D
Meski demikian, sang pelatih tak menampik jika saat ini masih ada sedikit rasa gugup dalam tim.
“Kami agak sedikit gugup, tapi itu bagus buat kami dalam melakukan persiapan,” ujar Mochizuki, dikutip dari sesi latihan di Dewa United Arena, Tangerang.
Peta Kekuatan Grup D: Chinese Taipei Diunggulkan
Di atas kertas, Chinese Taipei menjadi tim paling berpengalaman dan difavoritkan lolos.
Mereka sudah 14 kali tampil di Piala Asia Putri dan sempat tiga kali menjadi juara pada 1977, 1980, dan 1981.
Di edisi 2022, mereka bahkan menembus babak perempat final. Chinese Taipei juga pernah mencicipi Piala Dunia Putri pada 1991.