Lebih dari Sekadar Angka: Saat Luka Modric Memilih Nomor Keramat di AC Milan

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 15 Juli 2025 | 13:32 WIB
Lebih dari Sekadar Angka: Saat Luka Modric Memilih Nomor Keramat di AC Milan
Lebih dari Sekadar Angka: Saat Luka Modric Memilih Nomor Keramat di AC Milan [Instagram AC Milan]

Suara.com - Luka Modric secara resmi menjadi bagian dari skuad AC Milan untuk musim Serie A Italia 2025/2026.

Di musim depan, Luka Modric akan kenakan nomor punggung 14. Bagi banyak orang, ini mungkin hanya sekadar nomor. Namun dalam sepak bola, angka 14 memiliki aura magisnya sendiri.

Di seluruh dunia, nomor punggung 14 memiliki makna sakral yang tidak terpisahkan dari satu nama: Johan Cruyff. Legenda asal Belanda ini membuat nomor tersebut menjadi ikonik.

Seperti yang sering diulas oleh media-media historis sepak bola Eropa, Cruyff memilih nomor 14 karena sebuah kebetulan, namun kemudian menjadikannya simbol dari filosofi "Total Football".

Kata Luka Modric Usai Dikontrak 1 Tahun oleh AC Milan [Dok AC Milan]
Kata Luka Modric Usai Dikontrak 1 Tahun oleh AC Milan [Dok AC Milan]

Nomor 14 menjadi lambang dari pemain yang cerdas, yang tidak terikat pada satu posisi, yang mampu membaca permainan, dan yang menjadi otak dari setiap serangan tim.

Sebelum akan dipakai oleh Modric di musim depan, nomor 14 digunakan oleh pemain keturunan Indonesia, Tijjani Reijnders.

Sepanjang sejarahnya, nomor 14 di AC Milan pertama kali digunakan oleh Giorgio Rognoni pada musim 1969/1970.

Faktanya nomor 14 di AC Milan juga pernah dikenakan oleh sejumlah legenda mereka, dari Alessandro Costacurta, Paolo Maldini, Demetrio Albertini, Frank Rijkaard, hingga Carlo Ancelotti,

Di balik pilihan nomor 14 oleh Modric, ada sebuah cerita yang jauh lebih personal dan menyentuh bagi Modri.

Baca Juga: Kata Luka Modric Usai Dikontrak 1 Tahun oleh AC Milan

Kepindahannya ke Milan adalah sebuah takdir, sebuah cara untuk terhubung langsung dengan pahlawan masa kecilnya dan salah satu legenda Milan, Zvonimir Boban.

Sudah menjadi rahasia umum, yang sering dilaporkan oleh media internasional seperti The Guardian dalam profil mendalamnya, bahwa Modri tumbuh dengan mengidolakan Boban, sang playmaker elegan AC Milan dan kapten legendaris Kroasia.

Fakta Menarik Sang Maestro yang Jarang Diketahui

Di balik citranya sebagai gelandang elegan, tersimpan kisah dan fakta luar biasa yang membentuk Luka Modric menjadi seperti sekarang.

Lahir di Tengah Perang

Ketangguhan mental Modri ditempa oleh masa kecil yang tragis.

Ia tumbuh sebagai seorang pengungsi selama Perang Kemerdekaan Kroasia.

Laporan media internasional menceritakan bagaimana ia belajar menendang bola di tempat parkir hotel pengungsian, dengan suara bom dan granat menjadi latar belakangnya.

Sepak bola menjadi pelariannya dari trauma perang.

Julukan "Cruyff dari Balkan"

Jauh sebelum menjadi bintang dunia di Real Madrid, para pemandu bakat dan jurnalis di Eropa Timur telah menjulukinya "Cruyff dari Balkan".

Julukan ini diberikan karena gaya bermainnya yang cerdas, visinya, dan kemampuannya mengendalikan ritme, yang sangat mengingatkan orang pada sang legenda Belanda.

Pilihan nomor 14 di Milan seolah menjadi pemenuhan takdir dari julukan masa mudanya itu.

Nyaris Menjadi Rival Abadi

Pada tahun 2018, Modri nyaris membuat langkah mengejutkan dengan bergabung dengan rival sekota Milan, Inter.

Media finansial olahraga seperti Calcio e Finanza melaporkan secara ekstensif saga transfer tersebut, yang pada akhirnya gagal terwujud. Kini, takdir membawanya ke sisi Merah-Hitam kota Milan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI