Suara.com - Jens Raven mengamuk di ajang Piala AFF U-23 2025, saat melawan Brunei Darussalam dalam laga babak penyisihan Grup A.
Jelang turnamen, penyerang berusia 19 tahun itu dihantam cibiran usai meninggalkan Eropa dan memilih Bali United.
Media Vietnam, Phapluat bahkan menyebut keputusan pemain ini untuk bermain di liga lokal sebagai langkah mundur.
Tak hanya itu saja, media tersebut juga menilai sepak bola ASEAN memang sedang "menggiurkan secara finansial" untuk para pemain diaspora yang kesulitan menembus klub top Eropa.
Dengan iming-iming gaji tinggi, jaminan bermain, dan status sebagai bintang, banyak yang memilih jalan pintas.
Bandingkan dengan Jepang dan Korea Selatan, yang justru sejak dini mengirim pemain mudanya ke Eropa.
Mereka membangun dari bawah, pelan tapi pasti. Hasilnya nyata, masuk 16 besar Piala Dunia 2018 dan 2022.
Namun, Raven membuktikan cibiran itu dengan performa ciamik di atas lapangan.
Striker kelahiran Dordrecht Belanda itu mencetak double hattrick alias enam gol dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (15/7/2025) malam.
Baca Juga: Hasil Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia vs Brunei, Garuda Muda Pesta Gol 7-0 di Babak Pertama
Jens Raven mencetak gol pada menit 2, 9, 31, 33, dan lewat titik penalti pada menit 41 dan tambahan gol di babak kedua.
Jalannya Pertandingan
Sejak peluit pertama dibunyikan oleh wasit asal Malaysia, Muhammad Zulfiqar, para pemain Indonesia langsung mengambil inisiatif permainan. Mereka menekan pertahanan Brunei tanpa henti, memainkan bola cepat dari sisi ke sisi, dan memanfaatkan kelemahan lawan secara maksimal.
Gol pembuka lahir hanya dalam dua menit pertandingan berjalan. Aksi individu Rayhan Hannan dari sisi sayap berhasil merobek pertahanan lawan. Umpan silang yang dia kirimkan disambut dengan sontekan akurat Jens Raven, membuka keunggulan 1-0 bagi Garuda Muda.
Tak butuh waktu lama untuk menggandakan keunggulan. Pada menit kesembilan, Jens Raven kembali mencatatkan namanya di papan skor. Serangan berawal dari peluang Achmad Maulana Syarif yang sempat ditepis oleh kiper Brunei, Khairul Hisyam.
Bola muntah dimanfaatkan oleh Robi Darwis yang memberikan umpan matang kepada Jens. Dengan tenang, striker muda Bali United itu menuntaskan peluang dengan kaki kiri dan mengubah skor menjadi 2-0.
Keunggulan semakin melebar ketika Arkhan Fikri sukses memanfaatkan kerja sama apik di sisi kanan lapangan. Pergerakan dinamis dari Rayhan Hannan, umpan-umpan pendek dari Robi Darwis dan Maulana Syarif, mengantarkan bola ke kaki Arkhan yang menusuk dari lini kedua lalu mencetak gol ketiga dengan penyelesaian akurat.
Jens kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol ketiganya pada menit ke-30, memanfaatkan umpan jauh dari kapten tim, Muhammad Ferarri. Tiga menit kemudian, Jens lagi-lagi menambah pundi-pundi golnya.
Kali ini, proses gol berasal dari lemparan ke dalam cepat oleh Robi Darwis yang diselesaikan dengan sempurna oleh Jens. Skor berubah menjadi 5-0 dan hattrick pun tercipta.
Kemenangan telak belum berhenti sampai di sana. Rayhan Hannan yang sejak awal tampil impresif akhirnya mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-34, membuat Indonesia unggul 6-0 atas tim tamu.
Drama babak pertama ditutup dengan gol ketujuh dari titik putih. Pergerakan Rahmat Arjuna di kotak penalti dihentikan secara ilegal oleh Irfan Abdullah. Wasit tak ragu menunjuk titik putih, dan Jens yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses mencetak gol keempatnya malam itu, sekaligus membawa Indonesia unggul 7-0 menjelang turun minum.
Hingga peluit akhir babak pertama berbunyi, tidak ada tambahan gol. Indonesia menutup 45 menit pertama dengan performa luar biasa yang mencerminkan kekuatan mereka sebagai salah satu tim favorit di turnamen ini.
Timnas Indonesia U-23 akhirnya mengunci kemenangan 8-0 lewat gol keenam Jens Raven di babak kedua.