Suara.com - Timnas Indonesia butuh tambahan bek andal untuk memperkuat pertahanan di ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kenapa PSSI tidak coba lagi lobi pemain keturunan grade A Ryan Flamingo untuk mau dinaturalisasi menjadi teman duet dengan Jay Idzes?
Bek muda yang berdarah Indonesia ini tampil impresif bersama PSV Eindhoven musim lalu, menarik perhatian banyak klub besar termasuk The Reds Liverpool.
Nama Ryan Flamingo makin bersinar setelah penampilan luar biasanya di laga melawan Sporting Lisbon dalam ajang UEFA Champions League. Ia sukses meredam serangan striker tajam Viktor Gyökeres, sesuatu yang langsung menjadi sorotan para pencari bakat Premier League, khususnya Liverpool FC.
![Ryan Flamingo Dianggap Tak Layak Bela Belanda, Kalau Bela Timnas Indonesia? [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/22/39683-ryan-flamingo.jpg)
Nilai pasar Ryan Flamingo kini melejit, mencapai sekitar Rp347 miliar, menjadikannya sebagai salah satu pemain keturunan Indonesia dengan valuasi tertinggi di dunia sepak bola. Kenaikan ini menunjukkan betapa besar potensi yang dimilikinya dan seberapa tingginya minat klub-klub elite terhadapnya.
Liverpool Siap Tambah Amunisi Belanda, Flamingo Bisa Jadi Yang Kelima
Jika transfer ini terwujud, Ryan Flamingo akan menjadi pemain Belanda kelima dalam skuad Liverpool saat ini. Sebelumnya sudah ada Virgil van Dijk, Jeremie Frimpong, Ryan Gravenberch, dan Cody Gakpo, yang semuanya adalah pilar penting The Reds.
Fakta ini tentu bisa memudahkan adaptasi Flamingo di Liverpool. Dengan adanya rekan-rekan senegara, proses transisi ke Premier League akan jauh lebih mulus, apalagi jika melihat kesamaan kultur bermain dan bahasa di antara mereka.
Bagi Liverpool, menambah satu lagi bek muda bertalenta asal Belanda bisa menjadi investasi jangka panjang. Sementara dari sisi pemain, tawaran bermain di salah satu klub terbesar di dunia tentu bukan hal yang mudah ditolak.
![Ngaku Tak Bahagia Pasca Bela Belanda, Ryan Flamingo Mau Jadi Penggawa Timnas Indonesia?[Instagram Ryan Flamingo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/19/90192-ryan-flamingo.jpg)
Impian Timnas Indonesia Dapat Pemain Naturalisasi Lagi Terancam
Di sisi lain, ketertarikan Liverpool menjadi sinyal negatif bagi peluang Timnas Indonesia untuk menaturalisasi Ryan Flamingo. Karier yang semakin menanjak di Eropa menjadikan opsi memperkuat Timnas Belanda lebih masuk akal secara profesional bagi sang pemain.
PSSI sebelumnya memang sempat dikabarkan memantau Ryan Flamingo sebagai calon pemain naturalisasi. Namun hingga kini, tidak ada pernyataan resmi atau sinyal konkret dari sang pemain untuk membela Timnas Garuda.
Baca Juga: Ambisi Besar Malaysia Balap Timnas Indonesia, Patok Target Ini di Ranking FIFA
Apalagi jika benar ia bergabung ke Liverpool. Jadwal padat dan ekspektasi tinggi di Liga Inggris bisa membuat proses naturalisasi ke Indonesia kian sulit, baik dari sisi administrasi maupun prioritas pribadi Flamingo sendiri.
Faktor Nilai Pasar dan Profesionalisme Jadi Penghambat
Dengan valuasi hampir Rp350 miliar, Ryan Flamingo kini berada di level pemain top Eropa. Proses naturalisasi tidak hanya menyangkut administrasi dan dokumen, tapi juga menyentuh aspek karier jangka panjang dan ekspektasi klub terhadap performa sang pemain.
Bergabung dengan klub sebesar Liverpool membuat semua fokus tertuju pada adaptasi dan performa maksimal. Memikirkan proses naturalisasi tentu bukan prioritas utama bagi pemain dengan target tampil reguler di Premier League dan kompetisi Eropa lainnya.
Kondisi ini memperjelas tantangan yang dihadapi Timnas Indonesia dalam membujuk pemain keturunan untuk bergabung. Ketika seorang pemain telah menembus level tertinggi sepak bola dunia, keputusannya akan lebih banyak ditentukan oleh karier, bukan faktor emosional atau sentimental.
![Pemain keturunan Indonesia, Ryan Flamingo saat mencetak gol ke gawang Girona pada matchday ke-4 Liga Champions [X @OptaJoe]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/06/72624-ryan-flamingo.jpg)
Pelajaran Penting Bagi PSSI dalam Proyek Naturalisasi
Kisah Ryan Flamingo bisa menjadi bahan evaluasi penting bagi PSSI dalam menyusun strategi naturalisasi ke depan. Tidak semua pemain keturunan mudah diajak bergabung, terutama jika mereka sudah meniti jalur profesional bersama klub-klub elite Eropa.
Perlu pendekatan yang cerdas, terstruktur, dan dimulai sejak usia muda untuk menarik minat pemain keturunan. Mengandalkan ketertarikan pribadi semata atau sentimen asal-usul saja tidak cukup, apalagi saat pemain sedang dalam fase emas kariernya.