Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tak perlu terlalu khawatir soal absennya Ole Romeny.
Meski kehilangan mesin gol andalan, Timnas Garuda kini punya deretan pemain depan yang siap tampil jika mendapat kepercayaan.
Pelapis Romeny tak hanya tersedia, tapi justru melimpah dan penuh potensi.

Sejak kehadiran Kluivert, Ole menjadi tumpuan utama lini serang Indonesia. Tiga gol dari empat pertandingan resmi menunjukkan efektivitasnya.
Namun, saat Timnas dibantai Jepang 0-6 dan Romeny mandul, kekhawatiran soal ketergantungan terhadap satu pemain mulai muncul.
Kini situasi semakin rumit setelah Ole Romeny menjalani operasi kaki kanan akibat cedera yang ia derita dalam laga melawan Arema FC di Piala Presiden 2025.
Operasi itu sukses dilakukan di Belanda pada Kamis (17/7), dan sang pemain langsung memberikan kabar positif lewat media sosial.

"Operasi berjalan lancar. Akan segera kembali. Alegria," tulis Ole dalam unggahannya di Instagram, disertai foto dirinya di ranjang rumah sakit.
Meskipun operasinya berjalan baik, belum ada kepastian kapan Romeny bisa kembali ke lapangan. Patrick Kluivert bahkan memastikan Ole Romeny akan absen di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober.
Baca Juga: 3 Pemain Irak yang Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia dalam 3 Pertemuan Terakhir
Hal itu disampaikan pelatih asal Belanda tersebut pasca menghadiri acara drawing atau pengundian grup ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Kuala Lumpur, Malaysia pada Rabu (17/8/2025).
Meski dipastikan tanpa penyerang Oxford United itu, Kluivert tidak panik dan menebgaskan sudah mengantongi beberapa rencana cadangan.
Di atas kertas, Timnas Indonesia memang memiliki banyak pemain pelapis untuk Ole Romeny.
Salah satu nama yang kini jadi sorotan adalah Mauro Zijlstra. Penyerang muda FC Volendam itu sedang dalam proses naturalisasi.
Di level U-21, statistik Mauro sangat mentereng: 17 gol dan 7 assist dalam semusim. Jika administrasinya rampung tepat waktu, ia bisa langsung memperkuat Garuda.
Di sisi lain, Jens Raven juga makin menunjukkan kualitasnya. Penyerang Bali United ini sempat menggebrak lewat enam gol dalam satu laga bersama Timnas U-23.
Meski masih muda, ia dinilai punya karakter sebagai finisher tulen. Kepindahannya ke Liga 1 juga mempermudah koordinasi pemanggilan ke Timnas senior.
Nama Rafael Struick juga tak boleh dilupakan. Setelah kehilangan tempat di skuad utama karena minim menit bermain di Brisbane Roar, Struick kini punya harapan baru usai bergabung dengan Dewa United.
Jika ia mampu tampil reguler dan tajam, peluangnya untuk kembali masuk skuad sangat terbuka.
Menariknya, opsi Kluivert tak hanya datang dari pemain naturalisasi. Talenta lokal seperti Ramadhan Sananta juga masih sangat relevan.
![Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing. [Dok. IG Ramadhan Sananta]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/14/29531-ramadhan-sananta-timnas-indonesia.jpg)
Penyerang yang kini bermain untuk klub Brunei DPMM FC itu punya insting gol dan kemampuan duel udara yang bisa jadi senjata berbeda dalam strategi serangan.
Meski performanya sempat naik-turun, Sananta tetap menjadi salah satu striker lokal dengan potensi besar.
Selain itu, Ragnar Oratmangoen, yang sebelumnya sempat absen membela Timnas Indonesia karena sakit, juga punya kans besar mengisi posisi Romeny.
Pemain serbabisa ini diyakini sudah pulih untuk ronde keempat. Dia dikenal punya fleksibilitas tinggi—bisa bermain sebagai winger maupun striker tengah.
Gaya bermainnya yang cepat dan agresif bisa menjadi opsi menarik jika Kluivert ingin menghadirkan variasi serangan.
Dengan melimpahnya stok penyerang—baik dari jalur lokal maupun naturalisasi—Kluivert kini memiliki lebih banyak pilihan dibanding sebelumnya.
Namun, banyaknya opsi ini juga jadi pekerjaan rumah tersendiri: siapa yang benar-benar layak jadi ujung tombak utama?
Situasi ini tentu memberi sinyal positif bagi masa depan Timnas Indonesia.
Absennya Romeny memang menjadi kehilangan besar, namun di sisi lain menjadi peluang emas bagi pemain-pemain muda dan pelapis untuk membuktikan kapasitasnya.
Kunci kesuksesan Kluivert ke depan adalah bagaimana memadukan talenta yang ada dan menemukan kombinasi terbaik.
Dengan lini depan yang semakin kompetitif, Timnas Garuda bisa jadi tampil lebih tajam dan tak tertebak di laga-laga penting mendatang.