Suara.com - Meski gagal mempersembahkan gelar juara di Piala AFF U-23 2025, pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg, tetap dipercaya untuk memimpin Timnas Indonesia U-23 dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang akan digelar pada September mendatang.
Keputusan ini ditegaskan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang menilai performa Vanenburg secara keseluruhan masih layak diapresiasi.
Kepercayaan tersebut menjadi penanda bahwa evaluasi terhadap pelatih tidak hanya berdasarkan hasil akhir kompetisi, tetapi juga proses dan perkembangan tim secara menyeluruh.
Erick menyebutkan bahwa penunjukan pelatih untuk SEA Games 2025 masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan tim internal, sementara untuk Kualifikasi AFC sudah final.
![Gagal Juara Piala AFF U-23 2025, Gerald Vanenburg Ternyata Coba Formasi Baru Lawan Vietnam [Dok PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/29/48109-gerald-vanenburg.jpg)
"Bagus, saya rasa bagus. Tinggal tadi, lini serangnya belum maksimal. Tadi beberapa kali juga coba berubah pola lewat kanan, lewat kiri. Ya beberapa kali tidak bisa. Ya mungkin ini yang nanti koreksi untuk perbaikan," kata dia.
Pada fase kualifikasi nanti, Timnas U-23 Indonesia akan menjadi tuan rumah dan tergabung di Grup J bersama Korea Selatan, Laos, dan Makau.
Seluruh pertandingan akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, menjadikan keunggulan kandang sebagai faktor penting dalam perjuangan lolos ke putaran final.
Dari babak kualifikasi ini, hanya 11 juara grup dan 4 runner-up terbaik yang akan mendapatkan tiket ke putaran final yang dijadwalkan berlangsung di Arab Saudi pada Januari 2026.
Target realistis pun dipasang, melihat komposisi lawan di grup serta rekam jejak Vanenburg yang sudah mencatatkan tiga kemenangan dari lima laga di Piala AFF U-23 2025.
Baca Juga: Luapan Kegembiraan Pelatih Vietnam Pecundangi Timnas Indonesia di GBK
Evaluasi Lini Depan Jadi Fokus Utama Pelatih Gerald Vanenburg
![Drama Jelang Final? Gerald Vanenburg Sebut Ada Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Tak Menyukainya. [Dok. KitaGaruda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/29/26609-gerald-vanenburg.jpg)
Meskipun performa tim secara keseluruhan mendapatkan apresiasi dari Erick Thohir, satu catatan penting muncul dari lini serang yang dinilai belum optimal.
Vanenburg sendiri tak menampik hal itu. Ia mengakui timnya harus mencari formula baru agar lebih tajam di depan gawang lawan dalam kompetisi internasional ke depan.
Menurut Vanenburg, permainan timnya sudah berjalan sesuai rencana. Namun, efektivitas dalam mencetak gol menjadi pekerjaan rumah terbesar.
Ia menegaskan bahwa sepak bola bukan hanya soal strategi, tetapi bagaimana menyelesaikan peluang menjadi gol. Pelatih 60 tahun itu akan terus mendorong pemainnya untuk lebih agresif dan efisien.
Dalam pernyataan resminya, Vanenburg menyatakan siap fokus penuh pada Kualifikasi Piala Asia, sementara ajang SEA Games bukan lagi menjadi bagiannya.
Ia tak mempermasalahkan keputusan PSSI yang memilih jalur berbeda untuk pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
Fokus tunggalnya kini adalah membawa Indonesia lolos ke putaran final dan tampil meyakinkan di ajang bergengsi tingkat Asia.
Komentarnya menunjukkan profesionalitas dan komitmen tinggi terhadap tugas utama yang sudah dibebankan kepadanya. Pelatih yang dikenal tenang dan tak suka menyalahkan pemain secara terbuka ini lebih memilih menyampaikan evaluasi secara internal.
Rekam Jejak dan Harapan ke Depan untuk Timnas U-23
Sejak menangani Timnas U-23, Gerald Vanenburg menunjukkan pendekatan berbeda dari pelatih sebelumnya, termasuk dalam membentuk pola permainan yang dinamis.
Tiga kemenangan dari lima laga di Piala AFF U-23 2025 menjadi sinyal bahwa pelatih ini memiliki potensi membangun pondasi jangka panjang, terutama bila terus diberikan waktu dan kepercayaan.
Mengingat pencapaian Indonesia sebagai finalis di edisi sebelumnya bersama Shin Tae-yong, publik tentu berharap Vanenburg dapat membawa timnas U-23 kembali bersinar dan bahkan melampaui pencapaian sebelumnya.
Apalagi kini peluang tampil di Piala Asia U-23 2026 terbuka lebar, terlebih dengan status tuan rumah di fase grup.
Meski akan bersua tim kuat seperti Korea Selatan di fase grup, PSSI optimistis dengan komposisi pemain muda yang dimiliki saat ini. Persiapan intensif dirancang untuk menghadapi laga penting tersebut.
Fokus tidak hanya pada fisik dan taktik, tetapi juga mental bertanding karena lawan di level Asia memiliki kualitas yang tak bisa diremehkan.
Vanenburg juga menyebutkan bahwa meskipun waktu persiapan relatif singkat, hasil yang sudah dicapai selama pramusim dan turnamen AFF bisa menjadi bekal positif. Kunci dari keberhasilan adalah mencetak gol dan mempertahankan konsistensi permainan.