Diduga Coba “Mirroring” Vietnam
Langkah Vanenburg menerapkan formasi 3-4-3 ini diduga merupakan strategi “mirroring” atau menyamai pola permainan lawan.
Sebab, Vietnam asuhan Kim Sang-sik juga menggunakan skema tiga bek sejajar, dilengkapi double pivot dan serangan cepat dari sayap.
Dengan formasi cerminan tersebut, Timnas Indonesia U-23 mencoba mengimbangi kecepatan trio penyerang Vietnam yakni Nguyen Dinh Bac, Nguyen Cong Phuong, dan Khuat Van Khang.
Tapi rencana itu justru membuat Garuda Muda kehilangan identitas dan permainan terbaiknya.
Vietnam terbukti lebih matang dalam memanfaatkan momen. Satu-satunya gol di laga itu cukup untuk membawa mereka mempertahankan gelar dan mencatat sejarah sebagai juara tiga kali berturut-turut di Piala AFF U-23 (2022, 2023, dan 2025).
Vanenburg Tidak Menyesal
Meski hasilnya tak sesuai harapan, Gerald Vanenburg tetap memuji performa anak asuhnya.
Ia menyebut para pemain sudah menjalankan instruksi taktik dengan baik.
“Saya pikir yang paling penting adalah, ketika kami bermain, para pemain harus memahami apa yang kami lakukan, dan kami melakukannya dengan baik,” papar Vanenburg.
“Itu adalah sebuah sistem, tetapi yang paling penting adalah para pemain dapat melakukan apa yang Anda inginkan, mereka melakukannya dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga: Arkhan Fikri Stres dan Frustasi Timnas Indonesia Gagal Juara Piala AFF U-23 2025
Kini, fokus Garuda Muda beralih ke ajang yang lebih besar. Mereka akan tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September mendatang di Sidoarjo.
Kontributor : Imadudin Robani Adam