Suara.com - Legenda sepak bola Belanda berdarah Indonesia, Simon Tahamata, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap klub yang membesarkan namanya, Ajax Amsterdam.
Sosok yang kini menjabat sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia itu merasa "terlambat dihargai" setelah pengabdiannya selama puluhan tahun justru diakhiri dengan perasaan terabaikan.
Tahamata, yang resmi bergabung bersama PSSI pada akhir Mei 2025, kini tengah menatap tantangan baru dalam membangun fondasi sepak bola nasional.
![Kriteria Pemain Incaran Simon Tahamata untuk Timnas Indonesia, Bukan Kaleng-kaleng! [Dok. IG Simon Tahamata]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/83124-simon-tahamata.jpg)
Namun, di balik dedikasinya bersama Garuda, terselip luka lama dari klub yang pernah menjadi rumahnya.
“Saya marah karena mereka bilang mereka punya hubungan baik dengan saya, tapi mereka malah mengabaikan saya. Mereka mempermainkan saya, saya tidak pantas mendapatkannya,” ujar Tahamata kepada AT5, dikutip dari FC Update.
Kemarahan Tahamata bukan tanpa sebab. Setelah mendadak mundur dari akademi Ajax pada Maret 2024, klub asal Amsterdam itu sempat terkesan abai.
Baru setelah dirinya mulai dikaitkan dengan pekerjaan baru, termasuk tawaran dari Timnas Indonesia, Ajax menunjukkan minat untuk membawanya kembali.
Namun bagi pria berdarah Maluku tersebut, semua itu sudah terlambat.
“Seharusnya mereka melakukan itu sejak awal, ketika mereka tahu aku akan pulang. Lalu mereka seharusnya bilang: kita akan mendapatkan Simon kembali. Sekarang sudah terlambat,” tegasnya.
Baca Juga: Menahan Rasa Sakit, Arkhan Fikri Berakhir Kecewa Timnas Indonesia U-23 Tak Juara
Ironisnya, Ajax sempat memberikan penghormatan kepada Tahamata pada Maret 2025 di Johan Cruyff Arena dengan spanduk besar bertuliskan “Oom Simon, Terima Kasih”.
Namun, gesture tersebut justru terasa hambar setelah melihat perlakuan di balik layar.
Fokus ke Timnas, Bangun Sepak Bola Indonesia
![Beda 'Perlakuan' Pemain Lokal Timnas Indonesia ke Indra Sjafri dan Simon Tahamata. [Dok. IG Simon Tahamata]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/64934-simon-tahamata.jpg)
Kini, Simon Tahamata telah menutup buku lamanya bersama Ajax dan sepenuhnya fokus membantu perkembangan sepak bola Indonesia.
Ia didapuk sebagai Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional oleh PSSI, dengan misi menjaring talenta muda potensial dari dalam negeri dan diaspora, khususnya yang berasal dari Belanda.
“Dia akan bekerja sama erat dengan pelatih Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, Nova Arianto dan lain-lainnya untuk memastikan keberlanjutan, kualitas serta perkembangan Timnas dan sepak bola Indonesia,” tulis PSSI dalam pernyataan resmi mereka.
Peran Tahamata tak hanya administratif. Ia juga ikut terlibat langsung dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 untuk Piala AFF U-23 2025 yang berlangsung di Jakarta sejak 20 Juni lalu.