Suara.com - Kiper keturunan Bali memasang bendera Merah Putih di profil akun Instagram-nya, di mana dirinya juga memiliki darah keturunan Jawa-Jepang. Siapakah dia?
Sebagaimana diketahui, PSSI memiliki stok banyak pemain keturunan di luar negeri yang bisa dicomot untuk membela Timnas Indonesia.
Tak hanya di Eropa, stok pemain keturunan yang bisa dicomot untuk membela Timnas Indonesia juga sampai tersebar di penjuru Amerika.
Sebagai contoh adalah Adrian Wibowo. Pemain milik Los Angeles FC ini memiliki darah keturunan Surabaya dari sang ayah.
Selain Adrian Wibowo, masih ada pemain keturunan lainnya di Amerika Serikat yang memiliki nama khas Indonesia.
Pemain keturunan itu berposisi kiper dan bernama Dewa Gde Sanjaya. Dari namanya, bisa ditebak bahwa dirinya memiliki darah keturunan Bali.
Namun selain memiliki darah keturunan Bali, pemain yang akrab disapa Dode itu juga memiliki darah keturunan Jawa-Jepang.
Tak ayal karena darah keturunan yang dimilikinya, Dode memasang bendera Indonesia dan Jepang di akun Instagram-nya, @dg.sanjaya.
Lantas seperti apa latar belakang Dewa Gde Sanjaya? Seperti apa perjalanannya di lapangan hijau? Berikut rangkumannya.
Baca Juga: Baru Kena Musibah, Selamat Tinggal Pemain Keturunan Gunungkidul Rp 3,48 Miliar Langganan STY
Orang Tua Berdarah Indonesia
Dewa Gde Sanjaya merupakan pemain keturunan Indonesia yang lahir di Amerika Serikat pada 8 Januari 2003 atau saat ini berusia 22 tahun.
Darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya berasal dari ayah dan ibunya. Diketahui ayahnya adalah orang Bali, sedangkan sang ibu merupakan keturunan Jawa-Jepang.
“Ya saya punya darah Indonesia. Bapak saya Bali, ibu saya Jawa dan Jepang,” kata Dode, dikutip dari akun @bolavers24 di Instagram.
Meski kedua orang tuanya memiliki darah Indonesia, Dode sendiri tak memiliki paspor Indonesia. Pasalnya ia lahir di Amerika Serikat, seperti halnya Adrian Wibowo.
“Saya tidak memiliki paspor Indonesia. Saya lahir di USA (Amerika Serikat),” papar pemain yang berposisi penjaga gawang itu.
Berbeda dengan Adrian Wibowo yang bermain di klub pro seperti Los Angeles FC, Dode sendiri bermain di tingkat universitas.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya, @dg.sanjaya, Dode sempat menjadi kiper untuk Saint Mary’s College of California sejak 2022-2024.
Kini dirinya telah pindah universitas ke Fresno Pacific University dan berstatus atlet di kampusnya pada cabang olahraga sepak bola atau D2 Men’s Soccer.
Selain bermain di tingkat universitas, Dode juga bermain di klub semi-profesional bersama AMSG FC di USL 2 atau kompetisi kasta keempat di Amerika Serikat.
Karena bermain di kompetisi universitas dan semi-profesional, tak ada statistik yang membahas kiprah Dode selama bermain.
Namun dari cuplikan video dari unggahan @bolavers24, Dode disebut memiliki kemampuan mendistribusikan bola dan reflek yang apik.
Apalagi dengan posturnya yang mencapai 188 cm yang membuatnya disebut-sebut layak untuk dilirik oleh Timnas Indonesia.
Namun dengan kiprahnya ini, tampaknya PSSI belum tertarik untuk menaturalisasinya. Apalagi usianya sudah hampir memasuki usia pemain senior.
Di samping itu, PSSI masih memiliki stok kiper keturunan yang punya rekam jejak mentereng dan tinggal dinaturalisasi untuk membela tim senior.
Sebagai contoh adalah Kayne van Oevelen, kiper milik FC Volendam yang memiliki postur 199 cm dan masih berusia 21 tahun, atau satu tahun lebih muda dari Dode.
(Felix Indra Jaya)