Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, ternyata sudah membuang sejumlah pemain keturunan dengan berbagai alasan.
Oleh sebab itu hanya tersisa sedikit yang bisa dibawa mengikuti Piala Kemerdekaan 2025 di Sumatera Utara pada 12-18 Agustus mendatang.
Nova menjelaskan beberapa dari mereka dicoret sesuai dengan ketentuan yang ada, seperti orang tua tak punya paspor Indonesia, sampai izin klub tidak turun.
Sebelumnya, sudah ada beberapa nama pemain keturunan dipanggil saat Timnas Indonesia U-17 menggelar training camp (TC) di Bali.
Mereka adalah Feike Muller, Eizar Jacob, Lionel De Troy, Floris De Pagter, Noah Pohan, Jona Gaselink, Azadin Ayoub, Deston Hoop, dan Nicholas Mjosund.
Meski statusnya adalah diaspora, Nova menegaskan Timnas Indonesia U-17 tak bisa sembarangan merekrut harus dicek terlebih dahulu asal-usulnya.
"Karena memang mereka masih berusia di bawah usia 17, jadi setelah mereka datang, kita cek, kita cek semuanya dari masalah dokumen, masalah orang tua, masalah semuanya Memang ada beberapa pemain yang rata-rata orang tuanya tidak mempunyai paspor Indonesia," kata Nova kepada awak media.
"Sehingga dengan mereka tidak mempunyai paspor Indonesia, otomatis mereka tidak bisa dinaturalisasi., karena mereka masih di bawah U-17."
"Berbeda dengan (Mathew) Beker, berbeda dengan Lukas (Lee) yang secara orang tuanya sudah memiliki paspor Sehingga tidak ada masalah dengan masalah dokumen-dokumennya dan sehingga Beker bisa bersama dengan kami," jelasnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Agendakan 9 Uji Coba Menuju Piala Dunia U-17 2025
Lebih lanjut, Nova menyebut ada sejumlah pemain keturunan tak bisa tampil di Piala Kemerdekaan 2025 karena izin klub.
"Yang kedua memang masalah izin club. Karena ada beberapa pemain yang memang saya harapkan bisa tampil di sini tetapi tidak di izin club Ada si Mike dari Utrecht Goalkeeper," tegasnya.
"Ada Nicholas Striker dan Lukas Lee yang memang tidak diizinin karena ada sekolah di Amerika yang tidak bisa izin," ia menambahkan.
Adapun tiga pemain keturunan yang akan menunjukkan aksinya di Piala Kemerdekaan 2025 cuma tiga orang yaitu Eizar Jacob, Noha Pohan, dan Mathew Baker.
"Yang ketiga memang ada beberapa pemain yang berusianya masih di kelahiran 2010, jadi kalau secara gap usianya sangat-sangat berbeda ya dengan 2008."
"Tetapi mereka punya potensi yang sangat baik dan kita bisa lihat nanti mereka bisa kita gunakan di Piala Asia di event selanjutnya."