Infografis
Suara.com - Pamor pemain keturunan Indonesia kian bersinar terang di Belanda setelah Damian van der Vaart mencatatkan debutnya untuk Ajax Amsterdam.
Debut itu dibuat Damian van der Vaart di ajang Eerste Divisie 2025-2026 bersama tim Ajax Amsterdam U-21 atau Jong Ajax.
Pemain berusia 19 tahun itu mencatatkan debutnya saat Jong Ajax menghadapi FC Den Bosch di pekan perdana Eerste Divisie 2025-2026, Sabtu (9/8/2025).
Di laga tersebut, Damian masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-62 menggantikan rekan setimnya, Rayane Bounida.
Sayangnya debut pemain berposisi gelandang ini harus tercoreng dengan hasil minor usai Jong Ajax takluk dengan skor 0-2 dari FC Den Bosch.
Meski menelan kekalahan, debut ini tetap berkesan bagi Damian. Pasalnya ia baru saja naik kelas dari tim U-19 ke tim U-21 untuk musim 2025-2026.
Promosinya Damian dari tim U-19 ke tim U-21 membukakan pintu baginya untuk bisa menembus tim utama Ajax Amsterdam.
Apalagi dirinya masih terikat kontrak jangka panjang, yakni hingga 2029, usai meneken perpanjangan kontrak hingga Juni 2029.
Debut Damian itu menambah panjang kiprah pemain keturunan Indonesia di Belanda. Selain dirinya, ada pula pemain keturunan di Eerste Divisie seperti Navarone Foor dan Nathan Tjoe-A-On.
Baca Juga: Manchester City Blunder, Nama Pemain Keturunan Indonesia Tercoreng
Lantas seperti apa latar belakang Damian van der Vaart? Dari mana darah keturunan yang dimilikinya dan apakah dirinya bisa dinaturalisasi Timnas Indonesia?
Putra Legenda Belanda
Damian van der Vaart merupakan pemain kelahiran Zaanstad, Belanda, pada 28 Mei 2006 atau saat ini berusia 19 tahun.
Dari namanya saja sudah diketahui jika Damian adalah putra dari legenda Belanda dan juga Real Madrid, Rafael van der Vaart.
Darah Indonesia di tubuh Damian tidak didapatkan dari ayahnya, melainkan dari ibunya, yakni Sylvie Meis yang merupakan model dan figur di dunia entertainment di Belanda.
Wanita cantik berusia 47 tahun itu diketahui memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang merupakan keturunan Belanda-Indonesia.
Karena ayah Sylvie Meis atau kakek Damian merupakan keturunan Belanda-Indonesia, maka bisa dipastikan darah keturunan Indonesia itu datang dari buyutnya.
Jika mengacu pada aturan FIFA, maka Damian tidak Eligible atau memenuhi syarat untuk dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
Pasalnya FIFA hanya mengizinkan seorang pemain bisa dinaturalisasi jika dirinya generasi ketiga atau kakek dan neneknya lahir atau berasal dari Indonesia.
Terlepas dari hal tersebut, Damian van der Vaart digadang-gadang sebagai salah satu bintang masa depan sepak bola Belanda.
Kiprahnya dimulai di Jerman bersama SC Victoria. Setelahnya ia sempat menimba ilmu bersama klub Norwegia, Esbjerg.
Terhitung pada tahun 2023, Damian dibawa oleh sang ayah ke Belanda, di mana ia masuk ke akademi mantan klub ayahnya, Ajax Amsterdam.
Di akademi yang dikenal sebagai De Toekomst itu, Damian tampil cemerlang. Ia berhasil mencatatkan 22 penampilan di tim U-18 dengan sumbangan satu gol dan dua assist.
Setelah tampil apik di tim U-18, Damian naik kelas ke tim U-19, di mana bakatnya terasah dengan mencetak 10 gol dari 30 laga.
Catatan ini membawa Damian naik ke Ajax U-21 atau Jong Ajax yang tampil di kancah profesional seperti Eerste Divisie atau kasta kedua Belanda.
Andai Damian Eligible membela Indonesia, PSSI bisa saja mengajaknya bergabung untuk membela Tim Garuda di kancah internasional.
Pasalnya hingga usianya menginjak 19 tahun, Damian sama sekali belum pernah dipanggil oleh Timnas Belanda level kelompok umur.
Sayangnya darah keturunannya yang sudah masuk generasi keempat ini membuat Damian tidak bisa membela Timnas Indonesia di level internasional.
(Felix Indra Jaya)
