- Timnas Indonesia hajar Taiwan dengan skor telak 6-0
- Meski menang telak, skuad Garuda dianggap sembunyikan kekuatan oleh Lebanon
- Lebanon mengakui bahwa tim Merah Putih kini bertransformasi lebih kuat
Suara.com - Kemenangan telak 6-0 Timnas Indonesia atas Taiwan tidak membuat calon lawan berikutnya Lebanon, silau.
Sebaliknya tim asal Timur Tengah itu justru meyakini bahwa Skuad Garuda telah berkembang pesat dan sengaja menyembunyikan kekuatan terbaiknya dalam laga tersebut.
Kedua tim akan saling berhadapan dalam laga persahabatan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Senin (8/9/2025) malam WIB.
Pertandingan ini memiliki arti penting bagi kedua kubu, di mana Timnas Indonesia memanfaatkannya sebagai persiapan ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, sementara Lebanon bersiap untuk Kualifikasi Piala Asia 2027.
Meski Indonesia berpesta gol di laga sebelumnya lawan Taiwan, Lebanon sadar bahwa laga nanti akan jauh berbeda.
Mereka mencatat bahwa pelatih Patrick Kluivert tidak menurunkan sejumlah pilar utamanya seperti Jay Idzes, Kevin Diks, hingga Calvin Verdonk saat melawan Taiwan.
Melalui laman resminya, Federasi Sepak Bola Lebanon (LFA) memberikan analisis tajam terhadap kekuatan calon lawannya, mengakui bahwa pertandingan di Surabaya akan menjadi tantangan yang jauh lebih berat.
“Minat publik di Indonesia terhadap laga ini terbilang tinggi, dengan ekspektasi bahwa pertandingan akan berlangsung sengit,” tulis Federasi Lebanon dari laman resminya.
“Hal ini terlihat jelas dari sorotan media terhadap timnas Lebanon, yang dipastikan akan memberikan tantangan jauh lebih berat bagi Indonesia dibanding laga terakhir pada Jumat lalu, saat mereka menang mudah 6-0 atas Taiwan meski tidak menurunkan banyak pemain inti,” sambung laporan itu.
Baca Juga: Media Lebanon Soroti Nuansa Belanda yang Kental di Timnas Indonesia
LFA secara khusus menyoroti revolusi skuad yang terjadi di tubuh Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Keberhasilan PSSI meyakinkan para pemain top Eropa berdarah Indonesia untuk bergabung dianggap sebagai faktor transformasi utama.
“Lebanon juga akan menghadapi lawan yang mengalami transformasi besar dalam beberapa tahun terakhir, setelah berhasil meyakinkan sejumlah pemain profesional top Eropa berdarah Indonesia untuk bergabung dengan tim nasional,” tulis pernyataan LFA.
“Di antaranya adalah Emil Audero, kiper Cremonese yang pernah membela tim-tim Italia, bek Sassuolo Jay Idzes, Calvin Verdonk dari Lille, Kevin Diks dari Borussia Monchengladbach, serta beberapa lainnya yang bermain di Belanda, Belgia, bahkan Major League Soccer."
"Para pemain tersebut dipimpin oleh mantan bintang Belanda, Patrick Kluivert, yang didukung jajaran pelatih berisi banyak kompatriotnya," imbuhnya.
Tak hanya kekuatan pemain, Lebanon juga mewaspadai faktor non teknis, yakni tekanan dari suporter fanatik yang akan memadati stadion.