AC Milan Era Allegri 2.0: Dari Kekacauan ke Fondasi Solid

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:20 WIB
AC Milan Era Allegri 2.0: Dari Kekacauan ke Fondasi Solid
Pelatih Massimiliano Allegri sukses mengubah Milan jadi tim solid dengan pertahanan kokoh dan serangan produktif.[Suara.com/Arief Apriadi]
Baca 10 detik
  • Allegri sukses mengubah Milan jadi tim solid dengan pertahanan kokoh dan serangan produktif.
  • Rekrutan baru seperti Nkunku dan Rabiot langsung memberi dampak nyata.
  • Energi positif kembali ke San Siro berkat harmoni tim dan dukungan Curva Sud.

Suara.com - Kembalinya Massimiliano Allegri ke AC Milan membawa angin segar bagi klub.

Tidak hanya soal strategi, tetapi juga atmosfer emosional yang membuat pemain dan suporter merasa nyaman.

Setelah periode sebelumnya yang sempat naik turun, Allegri kini menunjukkan versi terbaiknya, bahkan lima pertandingan awal musim ini memperlihatkan tren positif yang jelas.

Sebelum Allegri, Milan sempat mencoba pendekatan baru di bawah Paulo Fonseca, dengan fokus pada sepakbola menyerang dan identitas segar untuk tim.

Sayangnya, eksperimen itu gagal, dan pergantian pelatih menjadi sebuah keharusan.

Dengan pengalaman mumpuni di Juventus, Allegri kembali membawa filosofi klasiknya, sepakbola defensif yang efektif, namun tetap produktif di depan gawang.

Sejak awal era kedua Allegri, Milan sempat kalah dari Cremonese.

Namun, kekalahan itu menjadi pembelajaran penting.

Klub bergerak di bursa transfer untuk menambah kualitas tim, menghadirkan Christopher Nkunku dan Adrien Rabiot, yang langsung memberi dampak positif di lapangan.
Nkunku mencetak gol di Coppa Italia, sementara Rabiot menjadi tulang punggung strategi Allegri.

Baca Juga: On This Day: Lahirnya Bintang Ukraina Andriy Shevchenko, Legenda AC Milan

AC Milan 2.0 Era Allegri

Pertahanan yang kokoh – Milan menjadi salah satu tim dengan pertahanan terbaik Serie A sejauh ini, hanya kebobolan tiga gol dari lawan-lawan yang sudah mencetak total 30 gol.

Konsistensi sistem pertahanan Allegri, dari back-three atau back-four, menunjukkan kestabilan yang jauh berbeda dibanding musim lalu.

Produktivitas menyerang – Ironisnya, meski dikenal sebagai pelatih defensif, tim Allegri mampu mencetak banyak gol.

Milan berada di peringkat keempat dalam daftar pencetak gol Serie A, meski tanpa striker murni yang tajam.

Pemain seperti Alexis Saelemaekers dan Nkunku membuktikan kreativitas ofensif mereka, sementara Santiago Gimenez tetap memberikan kontribusi walau gagal memaksimalkan peluang.

Kebersamaan dan motivasi tim – Allegri berhasil membangun kesatuan tim yang solid.

Pemain saling mendukung, merayakan gol bersama, dan menghadirkan kembali energi positif di San Siro.

Kembalinya Curva Sud memberikan dukungan penuh, sehingga tercipta hubungan harmonis antara tim dan suporter.

Kontributor: Adam Ali

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI