3 Blunder Alex Pastoor Usai Dipecat PSSI dari Timnas Indonesia

Arif Budi Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 18:28 WIB
3 Blunder Alex Pastoor Usai Dipecat PSSI dari Timnas Indonesia
Alex Pastoor blunder usai dipecat PSSI dari Timnas Indonesia. (Kitagaruda.id)
Baca 10 detik
  • Alex Pastoor dikritik setelah menyebut mimpi Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 tidak logis.

  • Ia dituding menyebarkan informasi salah soal pemecatan massal di PSSI.

  • Publik kecewa karena Pastoor tak menyampaikan permintaan maaf usai kegagalan di Arab Saudi.

Suara.com - Perpisahan antara PSSI dengan gerbong Belanda ternyata menyisakan drama baru. Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor kini menjadi sorotan tajam setelah membuat serangkaian pernyataan dan tindakan yang dianggap blunder fatal pasca pemecatannya.

1. Sebut Mimpi Piala Dunia Tidak Logis

Blunder pertama yang paling menyita perhatian adalah pernyataannya yang terkesan meremehkan ambisi sepak bola Indonesia.

Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda, Pastoor secara blak-blakan menyebut bahwa target lolos ke Piala Dunia 2026 sejak awal adalah sesuatu yang tidak logis.

"Setahu saya, kesepakatannya ada tiga. Akan luar biasa bisa mencapai Piala Dunia, tapi sebagai tim peringkat ke-119, itu bukan suatu hal yang muda atau logis," kata Pastoor.

Pernyataan ini sontak memicu kemarahan publik, yang menganggapnya sebagai bentuk pesimisme dan tidak menghargai mimpi besar sebuah bangsa.

2. Sebar 'Hoax' Pemecatan Massal

Tak berhenti di situ, Pastoor juga membuat pernyataan yang ternyata tidak akurat. Ia menyebut bahwa pemecatan di PSSI terjadi secara massal, termasuk menimpa Direktur Teknik Alexander Zwiers dan penasihat Jordi Cruyff.

"Jordi Cruyff ditunjuk menjadi pensihat dan Alexander Zwiers sebagai direktur teknik. Sekarang, semua orang sudah disingkirkan," kata Pastoor.

Kenyataannya, pernyataan itu langsung dibantah mentah-mentah oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Ia menegaskan bahwa ketiga sosok penting asal Belanda, Alexander Zwiers, Jordi Cruyyff, dan Simon Tahamata, masih menjadi bagian dari PSSI.

Baca Juga: Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda

"Alex (Alexander Zwiers) masih ada di sini, Jordi Cruyff masih sama dengan kami. Om Simon (Tahamata) masih," tegas Erick Thohir.

3. Tanpa Kata Maaf

Puncak dari kekecewaan publik adalah tidak adanya satu pun kata maaf yang terucap dari mulut Pastoor dan jajaran staf pelatih lainnya setelah kegagalan total di Arab Saudi.

Sikap ini diperparah dengan insiden di stadion, di mana mereka enggan menyapa para suporter yang telah memberikan dukungan langsung.

Sikap yang terkesan dingin ini memicu reaksi keras dari kelompok suporter La Grande Indonesia. Mereka bahkan tak segan melabeli sang mantan asisten pelatih sebagai seorang pengecut.

"Bahkan untuk menatap mata kami di dalam stadion setelah kalah melawan Irak pun anda tidak mampu, Alex Pastoor Anda pengecut," tulis La Grande Indonesia.

Serangkaian blunder ini seolah menjadi penutup yang pahit dari sebuah proyek ambisius yang berakhir dengan kegagalan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI