Infografis
- Timnas Indonesia U-22 sedang persiapan SEA Games 2025 dengan target medali perak dari Kemenpora RI.
- Thailand sebagai tuan rumah dan Vietnam diprediksi menjadi pesaing kuat dalam perebutan medali emas.
- Indonesia memiliki catatan buruk tiga kali tampil mengecewakan ketika SEA Games diselenggarakan di Thailand.
Suara.com - Timnas Indonesia U-22 tengah memasuki masa persiapan intens jelang tampil di SEA Games 2025.
Beberapa laga uji coba telah dijalani oleh skuad Indra Sjafri untuk mematangkan taktik dan komposisi pemain.
Kemenpora RI pun sudah menargetkan Garuda Muda minimal meraih medali perak.
Meski begitu, perjalanan Indonesia di SEA Games 2025 dipastikan tidak akan mudah.
Para pesaing kuat siap menghadang langkah Ivar Jenner dan rekan-rekan.
Thailand sebagai tuan rumah tentu berambisi kembali merebut medali emas.
Selain Thailand, Vietnam juga menjadi salah satu favorit yang diprediksi tampil konsisten.
Kekuatan kedua tim itu membuat persaingan di zona medali semakin ketat.
Indonesia harus tampil lebih solid jika ingin memenuhi target pemerintah.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Siapa Lawan Pertama?
Namun, ada satu tantangan lain yang tidak boleh diabaikan Timnas Indonesia U-22.
Tantangan itu adalah catatan buruk Garuda Muda setiap kali SEA Games digelar di Thailand.
Sejarah ini menjadi bayang-bayang yang perlu diwaspadai.
Hingga kini Indonesia sudah tiga kali tampil di SEA Games yang berlangsung di Thailand.
Sayangnya, semua penampilan tersebut berakhir dengan hasil mengecewakan.
Rekor itu menjadi alarm bagi skuad muda Indonesia.
Pada SEA Games 1985, Indonesia hanya mampu finis di peringkat keempat.
Kemudian di SEA Games 1995, perjalanan Garuda Muda terhenti di fase grup.
Nasib serupa kembali terjadi pada SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima.
Dengan pengalaman pahit tersebut, SEA Games 2025 diprediksi akan menjadi tantangan berat.
Jika ingin memutus catatan buruk itu, Timnas Indonesia U-22 harus tampil jauh lebih matang.
Tahun ini bisa menjadi momentum kebangkitan atau kembali sulit seperti sebelumnya.
Kontributor: Imaduddin Adam
