Di Rusia, Tak Ada yang Tertawa karena Film 'The Death of Stalin'

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 15 Oktober 2017 | 14:53 WIB
Di Rusia, Tak Ada yang Tertawa karena Film 'The Death of Stalin'
Poster film The Death of Stalin [boingboing]

Pavel Pozhigailo, penasihat Kementerian Kebudayaan Rusia, mendukung desakan warga agar film itu tak diputar di Rusia.

"Film itu sangat provokatif, memicu kemarahan kaum Komunis di Rusia, dan secara umum memprovokasi rakyat kita," tutur Pavel.

Pekerja film Rusia, Roman Volobuev, mengatakan warga Rusia kekinian lebih sensitif terhadap segala hal mengenai sejarah mereka.

"Rusia modern lebih neurotik mengenai sejarah mereka. Bahkan lebih neurotik ketimbang era Uni Soviet. Dulu, ada film komedi mengenai PD II dan Revolusi Oktober. Sekarang, tema-tema film seperti itu sangat menakutkan," tuturnya.

Sejak kematian Stalin, rezim Uni Soviet melakukan perubahan besar-besaran terhadap mayoritas kebijakan ekonomi dan politik penerus Lenin tersebut.

Sistem kapitalisme yang begitu dibenci Stalin karena menyengsarakan rakyat, sedikit demi sedikit dipulihkan oleh rezim setelahnya.

Tak hanya itu, sejak era Khruschev hingga Gorbachev, wacana anti-Stalin atau dikenal sebagai proyek "de-Stalinisasi" terus digaungkan.

Namun, sejak keruntuhan Uni Soviet pada 1991, rakyat dan pemuda Rusia semakin menghormati dan merevitalisasi pemikiran maupun nama baik Stalin.

Juni 2017, Levada Centre Rusia, menggelar survei warga di seluruh warga mengenai "siapa pemimpin terbesar sepanjang sejarah rusia?". Hasilnya, nama Stalin kokoh menduduki posisi puncak, menyusul Presiden Vladimir Putin, dan penyair Rusia Alexander Pushkin.

Baca Juga: Partai Golkar Resmi Usung Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Sementara Presiden Rusia, Putin, selalu mengambil jarak  dengan tak pernah memuji Stalin. Namun, ia juga tak sekali pun melontarkan kritik terhadap Stalin.

Bahkan, pada era Putin, peringatan kemenangan Rusia terhadap Nazi Jerman selalu digelar secara besar-besaran dan sakral, sehingga mengumbar nilai-nilai positif Stalin.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI