Interview: Cerita Ginanjar Jadi Pendakwah

Minggu, 17 Juni 2018 | 11:00 WIB
Interview: Cerita Ginanjar Jadi Pendakwah
Ginanjar (Wahyu Tri Laksono/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mau hijrah seperti teman-teman artis lainnya? 

Sebenarnya kalau ada teman artis yang mau berdakwah lewat profesi bisa aja. Penyanyi lewat lagu, pelawak lewat lawaknya seperti Kiwil. Malah ada yang fokus kayak Haji Akrie ya. Tapi buat saya nggak mau fokus, Karena hijrah itu ngga berarti meninggalkan pekerjaan lamanya tapi sambil menjalankan profesi sebagai komedian yang ada di televisi bisa juga syiar.

Bisa juga off air ada kesempatan tampil berdakwah dengan kapasitas sebagai komedian atau penyanyi. Kalau ada yang manggil khusus di Maulid Nabi gitu saya ambil. Tapi saya nggak mau dipanggil ustaz atau mubaligh. Saya maunya dipangil mau balik aja, hehe. Saya tetap pelawak aja. Tapi perlahan menjadi pribadi yang baik aja. Khususnya dalam materi lawak yang disampaikan.

Ada perubahan positif selama ikut pengajian di Majelis Pengajian Pelawak?

Jadi istilahnya begini, ketemu sama kyai dan ustaz kan kayak katanya kalau dekat minyak wangi jadi wangi, dekat ustadz semoga kebawa kebaikannya, dapat pencerahan juga banyak. Dapat ilmu bisa kita bagikan sesuai kapasitas kita. Kita juga jadi bisa menyikapi hidup, ada job, nggak ada job, tetap senang bisa bersyukur.

Job makin banyak?

Ya justru sekarang yang banyak acara keagamaan kayak gini untuk off airnya. Sebelum pak ustaz sama kyai isi ceramah. Kita pembuka dan pengantarnya dulu, ngelawak sambil sampaikan satu ayat. Bukan cuma di Jakarta tapi malah di berbagai daerah sering kita tampil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI