Kata dia mengutip perkataan Nabi Muhammad, bahwa orang yang mempersiapkan kematian adalah manusia yang cerdas.
"Dunia ini sementara, dunia ini sebentar. Maka untuk akhirat yang sifatnya abadi dia harus lebih persiapkan itu. Tentu orang cerdas (yang mempersiapkan kematian)," kata Ustaz Solmed kepada Suara.com.
Untuk persiapan kematian, Solmed melanjutkan, pasti berbeda-beda bagi tiap orang. Di luar amal baik tentunya, perlengkapan untuk dipakai jenazah juga bisa disebut pengingat kematian.
"Itu artinya simbol pengingat, ya boleh-boleh saja," ujarnya.
Hanya saja kata dia, hal itu jangan cuma menjadi simbol semata, tanpa ada esensinya. Sebab, persiapan yang dimaksud Nabi Muhammad adalah bekal untuk di alam kubur dan akhirat.
Jangan berlebihan
Sama seperti Ustaz Solmed, Ustaz Zacky Mirza juga menilai boleh-boleh saja menyiapkan hal terkait kematian seperti kain kafan hingga tanah makam. Tapi perlu diingat, jangan berlebihan.
"Kalau masalah kematian memang harus disiapkan. Jadi itu bukan satu hal yang dilarang. Menyiapkan sebuah kebaikan dalam menyongsong kematian, selama itu tidak berlebihan," kata Usztaz Zacky.
"Contoh, beli kain kafan, keranda, tapi justru yang mewah, harganya mahal itu nggak boleh," ujarnya lagi.
Baca Juga: Liputan Khusus Artis: Mereka Hadapi Corona di Negeri Orang
Bagi Zacky, mempersiapkan segala hal terkait kematian bisa jadi nasihat untuk diri sendiri dan orang lain bahwa maut bisa datang kapan dan di mana saja.