Mamah Dedeh membeberkan tips utama menjadi ibu tiri yang baik. Pertama, harus sadar sebagai orang asing di keluarga suami. Ibu tiri tak bisa memaksakan untuk diakui sebagai ibu sesungguhnya. Sebab bagaimana pun anak-anak punya sosok ibu kandung yang sudah tiada atau cerai.
"Sebagai perempuan, sebagai ibu, tentu pengin dipanggil mama, dihargai oleh anakya, itu kebahagiaan tersendiri, tapi jangan terlalu berharap yang dikhawatirkan anda jadi kecewa," ujar Mamah Dedeh.
"Anda tidak bisa menggantikan sosok ibu mereka, biarkan dipanggil apa aja deh, tunjukkan kebaikan anda, perhatian anda, lama kelamaan anak tiri anda akan simpati," katanya lagi.
Menjadi ibu tiri yang baik harus juga pandai bersabar dalam merangkul anak-anak. Ibu tiri harus sadar posisinya sendiri, bahwa menikah dengan lelaki yang sudah memiliki anak adalah nikmat.
"Makanya Anda berpikir sebagai perempuan, siap mental nggak punya suami yang anaknya yang umur sekian. Kalau anda tidak siap jangan menikah dengan laki-laki yang punya anak dong. Tidak ada pernikahan yang tidak mengandung resiko," katanya.
Mamah Dedeh menyarankan untuk bisa menjadi ibu tiri yang bahagia dan menyenangkan adalah dengan tidak berekspektasi tinggi. Sebab, pengaruh lingkungan dan anggapan soal ibu tiri memang tidak main-main.
"Agar jadi ibu tiri yang baik saya kasih saran sadari anda menikah dengan laki-laki yang sudah punya anak, rangkul anak tiri anda dengan sebaik-baiknya. Perlakukan seolah seperti anak kandung dan jangan banyak berharap dipanggil mama oleh anak tiri anda, jangan berekspektasi," katanya.
Terakhir, Mamah Dedeh menyarankan agar tutup telinga dari pendapat orang dan tuluslah mencintai anak tiri selayaknya anak kandung sebagaimana anjuran Alquran dan hadist. Tunjukan bahwa ibu tiri juga bisa mendidik anak dengan baik dengan tidak pernah meninggalkan anak dan selalu ada.
"Anda sebagai ibu tiri harus siap kapanpun di manapun ketika anak tiri membutuhkan sosok seorang ibu," katanya.
Baca Juga: Liputan Khusus Artis: Mereka Hadapi Corona di Negeri Orang
Reporter: Rena Pangesti, Evi Ariska, Yuliani
Editor: Yazir Farouk