Bisnisnya apa aja?
Aku punya catering wedding, ada bikin kedai burger sama temen aku yang DJ, pabrik kaos kaki. Aku juga lagi seneng-senengnya sama keluarga, punya anak umur 5 tahun, jadi habis deh waktunya.
Tapi di saat band legend lain seperti Dewa yang bertahan walau vakum, apa nggak mau coba begitu?
Aku sih mendingan cabut aja. Misalnya kayak Dewa tinggal Dhani sama Andra. Nggak bisa dibilang ini juga, cuma itu personal aja. Nggak tau kenapa jadi rame banget, aku pun juga kaget. Kalau dari sisi David, orang-orang taunya vakum dan masih berhubungan via zoom. Sebenarnya kami sudah lama banget nggak berhubungan, komunikasi. Setengah tahun mungkin.
Komunikasi sama anak-anak Naif seperti apa?
Nggak terus-terusan intens. Hampir setengah tahun nggak ada teleponan. Kalau aku sama Pepeng sering, intens. Paling nggak seminggu sekali.
Selain mas Emil, diikuti sama mas Pepeng. Ini janjian atau gimana?
Pepeng punya alasan sendiri, aku pun begitu. Cuma ada beberapa hal yang sama.
Seperti?
Baca Juga: Profil NAIF, Ditinggal Dua Personelnya Usai 26 Tahun Bersama
![Band Naif [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/07/75825-band-naif.jpg)
Mungkin sudah merasa nggak nyaman. Cuma yang jelas keputusan cabutnya sama. Nggak pake vakum-vakuman lagi. Aku juga nggak kepengenan vakum. Rasanya kalau vakum itu, apa sih vakum itu? Udah gitu, vakum juga.. Ini kami sudah 25 tahun lho. Mau vakum apa? Udah tua juga.
Tapi saat cabut sendiri, ada kontrak nggak sih sama label?
Aku sih cukup by WhatsApp. Tapi niat aku mau cabut, anak-anak (Naif) tau. Setelah cabut juga masih nanya, teleponan. Aku tuh merasa Naif udah nggak produktif. Kalau manggung-manggung gitu, sifatnya seperti ngumpulin uang aja. Bukan berkarya lagi, itu situasi yang berulang-ulang. Kita membawakan lagu yang sama terus. Semua diurus dari rumah, venue, kru, aku datang ke sana buat senang-senang udah gitu dibayar. Ada satu hal yang aku pikir nggak realistis.
6 bulan meninggalkan Naif, ada rasa kangen nggak?
Kadang-kadang kalau lagi kedenger orang setel lagu Naif. Baru-baru ini aku nyetel YouTube Ramadhan di negara-negara lain. Melihat makanan dari negara lain, pas lagi sahur aku nonton Ramadhan di Malaysia ada pengamen bawa lagu kita, Benci untuk Mencinta.
Ada nostalgia gitu kah?