Suara.com - Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna korban meninggal dari kasus kopi sianida melakukan wawancara eksklusif dengan Karni Ilyas.
Edi menyampaikan sejumlah klarifikasi dan pernyataan yang cukup kontroversial.
Sebagaimana diketahui, kasus kopi sianida yang menggegerkan publik pada 2016 lalu dikupas tuntas oleh Netflix dalam dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Ayah Mirna muncul sebagai narasumber di dokumenter yang dirilis perdana pada 28 September 2023 itu.
Sama seperti tujuh tahun lalu, dia yakin 100 persen bahwa Jessica Kumala Wongso adalah pembunuh anaknya.
Sebaliknya, publik menjadi ragu apakah Jessica adalah pelaku sebenarnya setelah menyaksikan dokumenter Netflix. Ditambah lagi, Otto Hasibuan, pengacara Jessica yakin bahwa kliennya tidak bersalah.
Melalui wawancara yang dirilis lewat kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat (6/10/2023), Edi Darmawan Salihin membuat beberapa klarifikasi dan pernyataan tentang kasus kematian putrinya, Mirna.
Seperti apa klarifikasinya? Berikut ulasannya.
1. Jangan Terkecoh dengan Netflix

Pertama-tama, Edi Darmawan Salihin mengimbau netizen agar jangan terkecoh dengan Netflix. Edi menuding platform streaming tersebut telah menipunya.
"Saya nggak dapat apa-apa dari dia (Netflix), cuma dia minta tolong untuk menjawab, ya saya jawab. Tapi kenyataannya, apa yang dia tayangkan itu nggak sesuai dengan kenyataan yang ada. Waduh parah itu Netflix, sehingga inilah yang terjadi," ungkapnya.
"Jadi, Netflix itu dilupakan saja, karena dia bikin itu sampah lah, jadi nggak benar," imbuhnya.
2. Autopsi Sudah Dilakukan Sesuai Aturan

Sebelum dimakamkan, rumah duka didatangi oleh Krishna Murti yang meminta izin untuk melakukan autopsi. Edi memberikan izin dan autopsi dilakukan oleh Musyafak.
"Jadi autopsi itu dilakukan sesuai dengan aturan, menurut Pak Musyafak, kita ambil dulu sampel yang dalam dulu. Kalau udah ketemu sesuatu, baru selesai," kata Edi.