Island Vibes Menjadi Ekspresi Penghargaan untuk Para Pelopor Musik Reggae Indonesia

Yohanes Endra Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2024 | 14:08 WIB
Island Vibes Menjadi Ekspresi Penghargaan untuk Para Pelopor Musik Reggae Indonesia
Island Vibes. [Suara.com]

Suara.com - Island Vibes kini telah berkembang menjadi sebuah gerakan yang berawal dari pertemanan. Itulah inti dari Island Vibes, yang kini juga menjadi sebuah album berisi sembilan lagu dan satu bonus track yang merupakan kolaborasi antara sejumlah musisi reggae terbaik di Indonesia seperti Coconuttreez (yang memakai nama CTTZ untuk proyek ini), S2B Family, Richard D Gilis dan masih banyak lagi.

“Takkan Abis (East Indies)”, single pertama yang menampilkan vokal oleh Kamga dan Lawa, akan tersedia di platform-platform musik digital pada 28 Juni 2024, dan album Island Vibes sendiri akan dijual dalam format CD di Island Vibes Reggae Party, sebuah tur yang diselenggarakan TMC dari 3 Juli hingga 3 Agustus dan akan singgah di 10 kota.

Album Island Vibes dalam format digital dan piringan hitam akan segera menyusul, dan film dokumenter mengenai pembuatan albumnya akan tayang di bioskop CGV Mataram pada 2 Agustus. Tiket dan info mengenai Island Vibes sudah bisa diakses melalui situs islandvibesmusic.id.

Asal Usul Island Vibes

Island Vibes berawal dari terlibatnya tim Riverbrick Creative Lab di konser Langsamkan II yang diadakan Coconuttreez di Bandung pada Januari 2023. Selain melepas dua single bersama penyanyi kolaborator Melanie Subono dan Conrad Good Vibration, konser tersebut menjadi bukti keseriusan Coconuttreez untuk terus berjalan usai wafatnya Steven Kaligis, vokalis mereka, pada tahun 2021.

“Enggak bisa dipungkiri bahwa Coconuttreez sedih banget, tapi istri almarhum bilang ‘Kalian harus jalan dan jangan berhenti sampai sini,’ ” kata Rival “Pallo” Himran, bassis dari band tersebut yang tadinya bernama Steven & Coconuttreez lalu diganti menjadi Coconuttreez saja atas permintaan Steven sendiri. “Beberapa bulan sebelum meninggal, almarhum sudah mencopot nama Steven. Itu sudah tanda dari semesta bahwa harus tetap gerak.”

Island Vibes. [Suara.com]
Island Vibes. [Suara.com]

Setelah diskusi antara pihak Riverbrick dengan Coconuttreez, akhirnya disepakati bahwa jalan paling tepat menuju fase baru Coconuttreez adalah dengan memberangkatkan mereka ke Gili Trawangan untuk berkarya, karena di sanalah mereka akan menemukan suasana dan sistem pendukung yang sudah lama menjadi bagian dari akar mereka.

Album Island Vibes

Sebelum berangkat ke Gili Trawangan, Riverbrick selaku produser eksekutif mengajak EQ Puradiredja untuk menggarap musik untuk proyek tersebut. Walau EQ lebih dikenal sebagai produser musik jazz seperti Indra Lesmana atau urban pop macam album-album awal Maliq & D’Essentials, ia dinilai cocok karena merupakan sosok yang tak perlu diragukan kapabilitasnya. Apalagi almarhum Steven di album solonya pernah membawakan ulang “Terserah”, lagu EQ di duo Humania. “Ini adalah tantangan untuk memproduseri album reggae yang keren banget bareng anak-anak ini,” kata EQ. “Mereka datang ke rumah gue di Bogor dan mengobrol sampai pagi. Dari obrolan itu sampai yang, ‘Oke, ayo kita lakukan. Ini bisa seru.’ Itu kata kuncinya: ‘Ini bisa seru.’

Baca Juga: Wujudkan Mimpi Almarhum Steven, Coconuttreez Gaet Sederet Musisi Bikin Album Kolaborasi Island Vibes

Pada Februari 2023, rombongan Coconuttreez bersama para EQ dan tim Riverbrick berangkat ke Gili Trawangan dan menempati sebuah ruang rapat di Wah Resort yang diisi kiriman peralatan studio rekaman dari Jakarta dengan total berat 800 kilogram. Di sanalah mereka mengembangkan materi lagu yang sudah dipersiapkan dari Jakarta serta menulis karya-karya baru dari nol. Mulai dari merapikan studio hingga membuat lagu dan mengisi rekaman, mereka banyak dibantu teman-teman musisi setempat seperti S2B Family, Richard D Gilis dan Lawa Amq.

Musisi-musisi lain dari Jakarta pun diajak, seperti Kamga yang mengisi vokal di “Takkan Abis”, Njet Barmansyah yang bernyanyi di “Always”, Nyonyo dari Dreads Conspiracy yang bersuara di “Anthem”, serta Alvons Freedom yang diberi kesempatan mengisi empat lagu termasuk “Tak Harus Sempurna”, lagu Ray D’Sky alias almarhum Aray Daulay yang dibawakan kembali untuk album ini. Prosesnya begitu mengalir sampai Lucas Petter – seorang turis yang sedang berlibur dan tak sengaja ketemu tim Island Vibes saat bermain di Sama Sama Reggae Bar – ditodong mengisi lagu “Ratu yang Dibanggakan” saat diketahui ternyata ia bermain trombon di band Inggris Chainska Brassika.

Itulah yang membuat konsep proyek ini bergeser dari album Coconuttreez menjadi album kolaborasi. Menurut EQ, “Makanya kami namakan albumnya Island Vibes karena itulah intinya: suasana yang kami jalankan di pulau itu. Tak sekadar pulaunya, tapi persaudaraannya. Jadi ini yang kami coba gambarkan di album. Mudah-mudahan orang bisa rasakan bahwa album ini lumayan ajaib.”

Untuk memperkaya albumnya, mereka menggaet Andre “Dre Day” Ennis, produser reggae asal Jamaika yang mendapat penghargaan Grammy berkat mixing garapannya di album Rapture milik Koffee. Rekam jejaknya bersama artis-artis seperti Koffee, Sean Paul, Kabaka Pyramid dan masih banyak lagi menjadikannya pilihan yang tepat untuk mendekatkan musik reggae Indonesia dengan Jamaika. Semakin dekatnya reggae Indonesia dan Jamaika ini ditandai dengan “Takkan Abis” versi West Indies yang menampilkan vokal oleh Lutan Fyah dengan lirik yang ditulisnya bersama Kabaka Pyramid.

Secara keseluruhan, album Island Vibes adalah ekspresi penghargaan terhadap para pelopor musik reggae Indonesia yang telah mendahului seperti Imanez, Aray Daulay dan Steven, serta sekaligus memberi sesuatu yang baru. “ ‘Takkan Abis’ kami sulap jadi reggae funk. ‘Anthem’ itu metal tapi reggae. Harapan gue ini menyegarkan musik reggae Indonesia,” kata EQ.

Sedangkan bagi Coconuttreez sendiri, mereka berharap Island Vibes semakin membuktikan bahwa mereka adalah band yang masih hidup dan layak diperhitungkan. “Di Island Vibes ini kami benar-benar cari identitas yang sudah lama ditanamkan di diri kami dan dieksplor oleh teman-teman produser kami,” kata Pallo. “Kami bisa menghasilkan sesuatu yang bisa mewakili Coconuttreez dan sesuatu yang baru juga di pandangan orang-orang, bahwa musik Coconuttreez enggak asal bikin. Ada sesuatu yang spesial yang bisa dilihat di musiknya. Eksplor yang mendalam.”

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI