Menurut Agnes Jennifer, netizen yang dibayar sebagai buzzer untuk menyebar fitnah tersebut adalah orang-orang rendahan. Sebab, mereka rela dibayar dengan nominal yang sangat kecil untuk memfitnah dengan risiko dilaporkan.
"Udah jadi buzzer kok masih rendahan banget. Sebarin fitnahnya. Nggak bisa apa cari cuit dari yang lain? udah dibayar murah, yang ditulis fitnah juga. Nggak sebanding woyy. Kalau disuruh sebarin fitnah masa cuman dibayar 500 perak," ujarnya.