Tapi tak lama setelahnya, Surya Sahetapy mendapat kabar ayahnya telah meninggal dunia. Di situ, lelaki 31 tahun tersebut tertunduk lemas.
"Kak Merdi nge-WhatsApp bilang ayah sudah meninggal. Jadi merasa hidupnya berubah, merasa lemas gitu ya dan (antara) percaya (dan) nggak," kata Surya Sahetapy.
Tangis Surya Sahetapy pecah bahkan setiap 20 hingga 30 menit sekali. Ia merasa kehilangan sosok yang dikagumi.
"(setiap) 30 menit, 20 menit sekali nangis," ujar Surya.
Walaupun Surya Sahetapy tahu, ayahnya sudah sakit beberapa tahun terakhir. Tapi tetap saja, kehilangan menjadi sesuatu yang tak siap untuk dia hadapi.
"Sebelumnya sudah tahu Ayah sudah sakit dari 2017, Jadi cukup lama," terang Surya Sahetapy.
Sebagai anak, Surya Sahetapy memang menaruh kekaguman dan rasa bangga kepada ayahnya, Ray Sahetapy.
Terutama saat aktor 68 tahun tersebut memberikan rasa percaya diri kepadanya dan sang kakak, almarhumah Gisca Putri yang merupakan tunarungu.
"Mungkin sudah tau ayah itu punya anak empat, dua tuli, dua pendengar. Jadi orangtua bangga menunjukkan kami tuli dan memperkenalkan ke orang lain orang tuli seperti apa cara komunikasinya, jangan malu dan jangan takut komunikasi dengan orang yang tuli," kata Surya Sahetapy.
Baca Juga: Hujan Iringi Pemakaman Ray Sahetapy, Tangis Anak-anak Pecah
![Dewi Yull hadiri pemakaman Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/04/63024-dewi-yull-hadiri-pemakaman-ray-sahetapy.jpg)
Tak hanya kepada anak-anaknya, Ray Sahetapy bersama Dewi Yull juga memberikan edukasi kepada orangtua yang bernasib sama seperti mereka.