Retake 29 Kali, Totalitas Akting Erika Carlina di Pabrik Gula Dipertanyakan

Ferry Noviandi Suara.Com
Senin, 07 April 2025 | 09:47 WIB
Retake 29 Kali, Totalitas Akting Erika Carlina di Pabrik Gula Dipertanyakan
Erika Carlina (Instagram/@eri.carl)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film Pabrik Gula tengah menjadi sorotan, baik karena keberhasilannya menembus jajaran box office Lebaran 2025, maupun kontroversi yang mengiringinya.

Meski berhasil mengumpulkan lebih dari dua juta penonton hanya dalam waktu enam hari penayangan, film ini tidak lepas dari kritik terkait kualitasnya.

Salah satu kritik mengarah pada dianggap menggunakan formula cerita yang terlalu mirip dengan KKN di Desa Penari.

Seperti diketahui, dua film ini merupakan garapan rumah produksi MD Pictures dan disutradarai Awi Suryadi.

Di balik riuhnya pro dan kontra terhadap jalan cerita Pabrik Gula, perhatian juga tertuju pada performa salah satu pemeran utama, Erika Carlina.

Selebgram yang kini melebarkan sayap di dunia akting ini menuai pujian sekaligus cibiran proses syuting adegan one shot yang dilakoninya.

Sang sutradara, Awi Suryadi memuji totalitas Erika yang menjalani pengambilan ulang (retake) sebanyak 29 kali hanya untuk satu adegan.

"Erika Carlina. She's more than meets the eye. Take ke 29. Dua puluh sembilan,” tulis Awi di akun X pribadinya.

Sayangnya, apresiasi tersebut tidak sepenuhnya diterima positif oleh publik. Sejumlah warganet menganggap banyaknya retake bukan jaminan kualitas.

Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Film Pabrik Gula, Awalnya Tuai Kontroversi Kini Raup Banyak Penonton

Beberapa bahkan melontarkan kritik tajam, mempertanyakan keputusan casting aktor dari kalangan influencer.

"Udah retake sampe 29 kali tetap jelek,” tulis seorang warganet.

"Retake berkali-kali bukan berarti filmnya otomatis bagus. Kalau gitu, semua film tinggal retake 30 kali aja, biar dapet pujian," kata warganet lain.

Namun tak semua komentar bernada negatif. Ada pula yang mengakui kualitas akting Erika Carlina, meski menilai belum cukup untuk menyelamatkan keseluruhan film.

"Gue akuin aktingnya bagus, tapi ya sebatas itu aja, enggak istimewa," imbuh warganet lain.

Erika Carlina ditemui di acara film Pabrik Gula di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025). [Tiara Rosana/Suara.com]
Erika Carlina ditemui di acara film Pabrik Gula di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025). [Tiara Rosana/Suara.com]

Erika Carlina sendiri mengungkap bahwa keterlibatannya di film Pabrik Gula menjadi pengalaman yang sangat berharga, terutama dalam hal pemahaman teknis dunia perfilman horor.

Salah satu teknik yang paling mengesankan baginya adalah penggunaan pergerakan kamera yang rumit untuk menciptakan efek tertentu.

"Sebenarnya bukan manusianya yang di-sling, tapi kameranya," kata Erika saat menceritakan pengalaman syuting.

Adegan paling menantang yang dia jalani adalah saat melakukan one shot berdurasi tiga menit di kamar mandi.

"Salah sedikit, harus ulang dari awal. Emosi harus dari nol lagi. Aku enggak boleh nangis, enggak boleh kaget," katanya.

Seperti yang diungkap oleh Awi Suryadi, adegan ini memerlukan pengambilan ulang sebanyak 29 kali dan dilakukan dari pagi hingga malam hari.

Erika Carlina memerankan karakter bernama Naning, salah satu buruh musiman di pabrik gula yang menjadi latar cerita.

Karakter Naning cukup menarik dan menyimpan plot twist penting dalam alur cerita.

Selain Erika, film ini turut dibintangi oleh Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Bukie B. Mansyur, Wavi Zihan, dan banyak lainnya.

Potret Awi Suryadi (Twitter/@awisuryadi)
Sutradara Awi Suryadi (Twitter/@awisuryadi)

Kisahnya tentang sekelompok orang yang bekerja sebagai buruh musiman di sebuah pabrik gula.

Awalnya, suasana kerja tampak normal. Namun perlahan gangguan mistis mulai muncul dan membahayakan sejumlah pekerja.

Teror memuncak ketika salah satu buruh ditemukan tewas mengenaskan di sumur belakang pabrik.

Misteri pun terungkap, pabrik tersebut ternyata berada berdampingan dengan wilayah makhluk halus.

Ketika batas tak terlihat dilanggar, makhluk-makhluk tersebut mulai menuntut nyawa para pekerja.

Meski dipenuhi kritik, keberanian "Pabrik Gula" mengangkat tema supranatural lokal dan perjuangan para pemain dalam mendalami peran layak diapresiasi.

Bagi Erika Carlina, ini menjadi bukti bahwa dia bukan sekadar seleb media sosial, melainkan seorang aktris yang siap total dalam dunia seni peran.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI