"Saya itu dari performing live, Rp154 ribu untuk royalti yang konser live. Jadi ketika lagu itu dibawakan untuk konser live," kata Rieka Roslan.
Sedang untuk pendapatan terbesar dari seluruh karya populernya per tahun, Rieka Roslan cuma menerima royalti sekitar Rp19 juta.
"Kalau untuk semuanya, saya kan lagu nggak Dahulu doang ya. Saya per tahun itu, royalti saya paling besar Rp19 juta, itu total. Kalau dibagi 12, jadi Rp1 juta sekian," papar Rieka Roslan.
"Itu dari 15 lagu yang hits banget lah. Kalau total lagu yang saya tulis, kan bisa ratusan lagu," imbuh perempuan berdarah Sunda.
Sebelum Rieka Roslan, sudah banyak pencipta lagu yang mengeluhkan minimnya pendapatan performing rights kalau masih mempertahankan sistem yang ada saat ini.
Oleh karenanya, besar harapan Rieka Roslan untuk para pelaku industri musik berbesar hati menerima keberadaan para pencipta lagu yang menerapkan sistem direct license.
"Mudah-mudahan ya. Kan kalau disikapi positif, sebetulnya bisa ngobrol aja," harap Rieka Roslan.
Kebijakan dari mereka yang menerapkan direct license untuk performing rights pun tidak setamak yang dibayangkan orang-orang.
![Rieka Roslan dalam jumpa pers perilisan single Dahulu di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (18/4/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/18/47794-rieka-roslan.jpg)
Rieka Roslan dan para pencipta lagu yang tergabung dalam Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) tidak mengenakan biaya untuk penyanyi berpenghasilan di bawah Rp10 juta.
Baca Juga: Lagu Dahulu Versi Shanty Baru Dirilis, Rieka Roslan Belum Terapkan Direct License
"Misalnya penyanyi bayarannya Rp10 juta, kami kan ngenain ke yang 10 juta ke atas," kata Rieka Roslan.