Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lepas dari sorotan publik.
Usai diduga membuat konten rekayasa untuk pencitraan, Dedi Mulyadi berencana mengirim siswa bermasalah di wilayah Jawa Barat ke barak militer untuk pendidikan.
"Tidak harus langsung di 27 kabupaten atau kota. Kami mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan lebih dulu, lalu bertahap," ujar Dedi Mulyadi di Bandung, Minggu (27/4/2025).
Pendidikan di barak militer direncanakan berlangsung selama enam bulan, dan siswa yang bermasalah akan dijemput langsung di rumah oleh anggota TNI.
"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah," papar Dedi Mulyadi.

Diharapkan dari program tersebut, siswa yang sulit dibenahi karakternya bisa jadi pribadi yang lebih baik setelah kembali bermasyarakat.
"Jadi, di sana untuk dibina karakter dan perilakunya," kata Dedi Mulyadi.
Rencana Dedi Mulyadi mulai mendapat tanggapan dari mereka yang tidak sependapat. Salah satunya seperti sutradara Joko Anwar, yang menilai program semacam itu bukan solusi.
"Kang @DediMulyadi71, mengirim anak-anak yang ‘bermasalah’ ke barak militer atau institusi yang mengajarkan kedisiplinan dengan kepatuhan. Itu bukan solusi yang tepat," keluh Joko Anwar di X, Senin (28/4/2025).
Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget Lihat Asap Hitam Pekat dari Pabrik : Seperti Masa Depan Kita
Pembinaan di militer cuma akan membuat siswa bermasalah dikondisikan untuk patuh. Bukan benar-benar membenahi akar masalah kenakalan dalam diri mereka, yang tentunya didasari alasan tertentu.