
"Cara mikir bahwa 'kemiskinan karena banyak anak' aja salah. Kebanyakan dari mereka udah miskin dari sebelum ada anak," tulis seorang netizen.
"Bukan karena pola pikir, dok. Kata orang-orang, mereka miskin karena malas aja dok, kerjaannya bikin anak terus," tutur netizen lain.
"Yang kasihan itu anaknya, harus nerima keadaan. Di sisi lain juga harus mengubah keadaan," kata netizen yang lainnya.
Untuk informasi tambahan, Dedi Mulyadi mengajukan kebijakan vasektomi sebagai syarat penerima bansos di wilayahnya.
Dedi Mulyadi mengusulkan, warga Jawa Barat yang bersedia melakukan vasektomi akan diberi insentif sebesar Rp500 ribu.
Pada Selasa, 29 April 2025, Dedi Mulyadi mengutarakan keluhan kerap dimintai tolong sejumlah warga untuk menanggung biaya lahiran.
"Lahiran itu enggak tanggung-tanggung loh Rp 25 juta, Rp 15 juta karena rata-rata caesar dan itu rata-rata anak keempat, anak kelima," ujar Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi, warga tersebut tidak bertanggung jawab atas kehamilan, kelahiran, dan pendidikan anak-anaknya.
"Nah, kalau orang tidak punya kemampuan untuk membiayai kelahiran, membiayai kehamilan, membiayai pendidikan, ya jangan dulu ingin menjadi orang tua dong," sambung Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Cuci Muka Saat Cuaca Panas Menyebabkan Jerawat? Ini Penjelasan Dokter
Dedi Mulyadi menambahkan, anak-anak yang lahir dari keluarga pra sejahtera cenderung akan miskin di masa depan.
"Karena hari ini kan yang cenderung anaknya banyak tuh cenderung miskin," ucap Dedi Mulyadi.