Mantan suami Medisca Rhoza tersebut menekankan urgensi edukasi program KB alih-alih langsung menerapkan kebijakan vasektomi secara serentak.
"Kalau rokok ini lebih mudah edukasinya jika dibandingkan 'keluarga berencana'," ucap dokter Tirta, ditilik dari akun @tirta_cipeng pada Minggu, 4 Mei 2025.
Di samping itu, pemilik nama asli Tirta Mandira Hudhi tersebut juga menerangkan dari segi medis alasan demografi tinggi di kalangan kaum fakir miskin.
"Nah soal kenapa banyak orang yang finansialnya terbatas anaknya banyak, ya karena mereka anggep seks sebagai hiburan," sambung dokter Tirta.
Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen tampak sependapat dengan opini dokter Tirta.

"Cara mikir bahwa 'kemiskinan karena banyak anak' aja salah. Kebanyakan dari mereka udah miskin dari sebelum ada anak," tulis seorang netizen.
"Bukan karena pola pikir, dok. Kata orang-orang, mereka miskin karena malas aja dok, kerjaannya bikin anak terus," tutur netizen lain.
"Yang kasihan itu anaknya, harus nerima keadaan. Di sisi lain juga harus mengubah keadaan," kata netizen yang lainnya.
Untuk informasi tambahan, Dedi Mulyadi mengajukan kebijakan vasektomi sebagai syarat penerima bansos di wilayahnya.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Cuci Muka Saat Cuaca Panas Menyebabkan Jerawat? Ini Penjelasan Dokter
Dedi Mulyadi mengusulkan, warga Jawa Barat yang bersedia melakukan vasektomi akan diberi insentif sebesar Rp500 ribu.