Suara.com - Panggonan Wingit 2: Miss K dengan pemain Cinta Laura jadi salah satu film Indonesia yang lagi trending di Netflix Indonesia.
Film dengan judul lain The Haunted Apartment Miss K merupakan tontonan berbasis horor. Film ini diproduksi oleh Hitmaker Studios dan disutradarai Guntur Soeharjanto.
Sinopsis Panggonan Wingit 2: Miss K
Film ini berlatar tahun 1998. Alma (Cinta Laura) dan adiknya Mia (Callista Arum) hijrah dari Jakarta ke Surabaya setelah kehilangan ibu mereka.
Di Surabaya, Allma bekerja sebagai manajer sebuah Apartemen bersanam Sasmaya. Apartemen tersebut kepunyaan pasangan Aiman (Indra Brasco) dan Wulan (Intan RJ).
Pemilik apartemen membuat aturan, yaitu lantai enam ditutup dan tak boleh ada yang masuk. Alasannya di lantai tersebut tak layak ditinggali karena rusak.
Konflik dimulai ketika ada laporan kebocoran. Alma dan Mia kemudian terpaksa memasuki unit 610 yang berada di lantai enam.
Di lantai tersebut, Alma dan Mia melihat sosok wanita dan anak kecil misterius. Mereka memberi pesan peringatan "Papat dina, maghrib" (empat hari, maghrib).
Teror supranatural menghantui Alma dan Mia sejak kejadian tersebut hingga nyawa mereka terancam.
Misteri tersebut kemudian berusaha dipecahkan dengan bantuan Rayyan (Arifin Putra), pacar Alma yang berprofesi sebagai polisi.
Baca Juga: Review Series Furies, Perjuangan Seorang Mahasiswi Bertahan Hidup di Dunia Mafia
Daftar Pemain Panggonan Wingit 2: Miss K
Selain Cinta Laura yang jadi pemeran utama, film ini juga dibintangi beberapa pemain. Mereka antara lain Callista Arum, Arifin Putra, Indra Brasco, Intan RJ, Yeyen Lidya, Firzana Alya, dan Dolly Martin.
Sisi Menarik Film Panggonan Wingit 2: Miss K
1. Dedikasi Cinta Laura dalam Berbahasa Jawa
Untuk perannya sebagai Alma, Cinta Laura belajar bahasa Jawa, meskipun sebelumnya belum pernah berbicara dalam bahasa tersebut. Ia bahkan merekam suara Callista Arum untuk meniru logat Jawa Timur dengan tepat. Pendalaman ini menambah keaslian karakter dan nuansa lokal dalam film.
2. Aksi Tanpa Pemeran Pengganti
Cinta Laura menjalani semua adegan aksi tanpa menggunakan stunt double. Ia mengungkapkan bahwa adegan aksi menjadi bagian favoritnya dan memberikan sensasi yang memacu adrenalin. Keputusan ini menunjukkan dedikasinya dalam memberikan penampilan yang autentik.
3. Inspirasi dari Kisah Nyata