Film Perang Kota juga mengandung unsur dewasa yang cukup dominan sehingga dinilai kurang sesuai dengan judulnya.
"Dari segi visual dan aktor sih udah top banget, kualitas sinematic juga tidak usah diragukan lagi, film ini juga kerja sama dengan beberapa kru luar negeri, tapi mungkin dari segi cerita kurang bisa dinikmati oleh penonton indo," jelas akun @yassminaaa***.
"Visualnya memang oke, cuman ceritanya sangat membosankan menurut aku. Terlalu lama adegan 18+nya, sedangkan judulnya perang kota, adegan perangnya cuman awal dan akhir film aja," balas akun @ge**.

"Filmnya tuh punya potensi banget kalau dia bisa agak sedikit komersil kayak serial gadis kretek yang sama genre-nya drama berlatar sejarah, cuman perang kota gak tau kenapa plotnya boring gak semua orang suka," timpal akun @adij***.
Sebagai informasi, Perang Kota adalah film terbaru Mouly Surya yang menyutradarai Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).
Berlatar Jakarta tahun 1946, Perang Kota berkisah tentang Isa yang dikhianati sang istri, Fatimah, dan Hazil sahabatnya sesama pejuang kemerdekaan.
Film Perang Kota merupakan adaptasi novel klasik berjudul "Jalan Tak Ada Ujung" karya Mochtar Lubis.
Karakter Isa diperankan Chicco Jerikho, Ariel Tatum sebagai Fatimah, dan Jerome Kurnia menjadi pemeran Hazil.
Yang menarik dalam film Perang Kota, format 4:3 digunakan agar penonton bisa menikmati sensasi karya sinema klasik.
Baca Juga: Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
Format tersebut juga membuat penonton film Perang Kota lebih fokus pada karakter-karakter di dalamnya.
Bukan hanya menyuguhkan pertempuran fisik, Film Perang Kota menonjolkan perang batin karakter-karakternya pula.
Proses casting selama tujuh tahun dan pengisian audio yang dilakukan di Prancis menunjukkan film Perang Kota dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Sudah sempat nonton film Perang Kota di bioskop? Semoga sesegera mungkin tayang di platform streaming ya!
Kontributor : Neressa Prahastiwi