Suara.com - Film Tak Ingin Usai di Sini menampilkan dua sisi seorang Bryan Domani.
Di satu sisi, Bryan begitu bangga karena film yang melibatkan dirinya sebagai produser eksekutif akan tayang sepekan lagi di bioskop.
"Gimana pun entar hasilnya, buat aku, hasil filmnya aja udah berasa banget cintanya," ujar Bryan dalam sesi gala premiere film di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Bryan bersyukur karena diberi kesempatan untuk ikut bergabung dalam jajaran produser film Tak Ingin Usai di Sini.
"Masih kecil ya, jangan dibayangkan kayak yang wah. Tapi ini adalah sebuah langkah awal, karena aku juga pengin belajar tentang industri film dari belakang itu bagaimana," jelas Bryan.
![Bryan Domani dan Vanesha Prescilla dalam gala premiere film Tak Ingin Usai di Sini di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/28/29238-bryan-domani-dan-vanesha-prescilla.jpg)
Namun di sisi lain, peran sebagai bintang utama sangat membebani mental Bryan.
"Aku selama syuting jadi males makan, karena sangat depressing," beber Bryan.
Diadaptasi dari karya populer Korea, More Than Blue, Tak Ingin Usai di Sini berkisah tentang kisah cinta mengharukan dan penuh pengorbanan antara Cream (Vanesha Prescilla) dan K (Bryan Domani).
K, dalam alur cerita, dikisahkan sedang berjuang melawan kanker dan divonis sudah tidak bisa bertahan hidup dalam waktu yang lebih lama lagi.
Baca Juga: Jadi Artis Sejak Remaja, Vanesha Prescilla Sempat Alami Gejolak Batin Hingga Harus Vakum 4 Tahun
Sadar masa hidupnya tidak panjang, K memiliki keinginan mulia untuk mencarikan sosok pria yang bisa menggantikan posisinya mendampingi Cream.
![Bryan Domani dan Vanesha Prescilla dalam gala premiere film Tak Ingin Usai di Sini di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/28/73494-bryan-domani-dan-vanesha-prescilla.jpg)
Cream sendiri sangat takut ditinggal sendirian, dan hal itu juga yang mendorong K untuk secepat mungkin mencari sosok pengganti untuk menemani sang pujaan hati setelah ia tiada.
Secara garis besar, alur cerita film terpusat pada pengorbanan besar K, yang demi kebahagiaan Cream harus merelakan orang yang paling ia cintai untuk bersama lelaki lain.
Tentunya, bumbu-bumbu konflik muncul karena benturan sisi lain ego K sendiri, yang tidak ingin Cream dimiliki orang lain.
Dengan kisah sedemikian kompleks, Bryan meyakini siapa pun yang memerankan tokoh K akan ikut terbawa suasana, termasuk dirinya.
"Beban yang dibawa K ini lumayan ngefek ke akunya. Maksudnya kayak, emang kayaknya siapa pun yang memerankan karakter K ini bakal merasa sedihnya K," papar Bryan.
"Dia ini rasa kesedihan sama rasa beban, dibawa dari awal sampai akhir, tapi itu ditahan terus. Itu capek banget," lanjutnya.
Bahkan, Bryan sampai tak kuasa membendung tangisnya sendiri ketika proses syuting mendekati sesi akhir.
"Hari-hari terakhir itu ada momen, yang tiba-tiba aku nangis nggak tahu kenapa. Asisten aku nanya, 'Kamu kenapa?'. Aku bilang, 'Aku nggak tahu kenapa'," kisah Bryan Domani.
"Emang yang dialami K itu, siapa pun yang mainin pasti bakal merasa. Yang punya empati, yang tinggi pasti ngerasa, 'Aduh, ini kasian banget sih'," jelas Bryan Domani.
Beruntung, Bryan punya tim yang sangat sigap dalam membantunya lepas dari karakter K yang dinaungi kesedihan begitu dalam.
"Dari film ini, saya udah bilang dari awal ke mereka. Film ini sedih, tapi saya nggak pengin mereka nangis. Setiap karakter itu cuma boleh nangis sekali aja dalam filmnya, jadi memang harus ditahan-tahan," ujar sang sutradara sekaligus penulis skenario, Robert Ronny.
"Saya tahu Bryan berat banget di beberapa scene. Itu setelah take, begitu cut gitu, dia itu harus kami peluk. Saya pun coba ikut menenangkan dia bahwa, it's only a movie. Takutnya nanti kebawa-bawa," imbuhnya.
Selain Vanesha Prescilla dan Bryan Domani, Tak Ingin Usai di Sini juga dibintangi Davina Karamoy, Rayn Wjiaya, Asha Assuncao hingga Jinan Safa.
Turut disajikan juga penampilan spesial Rossa sebagai cerminan dirinya sendiri dalam film hasil kerja sama Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment itu.