Suara.com - Jumbo resmi menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa setelah berhasil menyalip film KKN di Desa Penari.
Selama kurang lebih dua bulan tayang di bioskop, Jumbo akhirnya merebut tahta film garapan Awi Suryadi yang selama ini menempati posisi pertama sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Keberhasilan Jumbo tersebut turut mendapatkan sorotan dari penulis kisah KKN di Desa Penari, SimpleMan.
Melalui akun X pribadinya, SimpleMan mengucapkan selamat atas pencapaian Jumbo menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
“Hari ini Jumbo resmi menjadi film indonesia terlaris sepanjang masa #1. Selamat buat mas @Adriandhy, @VisinemaID, dan semua orang yang ada dibalik film hebat ini,” tulis SimpleMan di akun @SimpleM83178523 pada Minggu, 1 Juni 2025.

SimpleMan juga menuliskan harapannya untuk industri film Tanah Air.
“Semoga dengan ini, semakin banyak karya-karya luar biasa yang lahir dari hati seperti film Jumbo. Ayo Mbo!! terbang lebih tinggi,” tulisnya.
Dalam unggahannya, SimpleMan juga mengunggah sebuah gambar ilustrasi Badarawuhi dan Don.
Badarawuhi adalah sosok hantu yang menjadi kunci cerita dalam KKN di Desa Penari, sedangkan Don adalah tokoh utama di film Jumbo.
Baca Juga: Epik! Behind The Scene 28 Years Later Pamerkan Proses Syuting Pakai iPhone
Dalam ilustrasi tersebut, Badarawuhi terlihat sedang menari dan tersenyum. Sementara Don, terlihat menggunakan mahkota di kepalanya tampak tertawa bahagia.
Gambar tersebut tentu memiliki makna mendalam, seolah tokoh utama dalam cerita KKN di Desa Penari telah merelakan mahkotanya kini digantikan film animasi tersebut.
Dalam keterangannya, gambar ilustrasi tersebut dibuat oleh seorang ilustrator dengan akun X @baguswahyu183.
Unggahan SimpleMan itu langsung menyorot perhatian dari para warganet di media sosial.
“Respect bgt, smpai effort commis ke ilustator untuk memberi ucapan selamat ke Jumbo. Bener-bener menghargai dan gak tone deaf pakai AI. Terima kasih bang!” tulis akun @yori***.
“Bangga sama kalian yang berada di balik lahirnya kedua film terlaris ini. Kenapa? Karena keduanya merupakan film karya anak bangsa, bukan adaptasi luar dan pastinya kental nuansa Indonesia. Tentu dengan berbagai "kekhasannya" yang gak semua orang bisa menerima,” komen akun @Shen***.